Lombok Tengah, NTB (ANTARA) - Ribuan orang di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, turun ke jalan untuk mendukung perubahan nama Bandara Internasional Lombok (BIL) menjadi Bandara Internasional Zainudin Abdul Majid di Kantor Bupati Lombok Tengah, Kamis.
Orator aksi, Ahmad, mengatakan nama pahlawan asal NTB, Muhammad Zainuddin Abdul Madjid sangat tepat disematkan dengan nama bandara, sebagai tanda penghormatan terhadap segala jasanya.
"Kita pada intinya mendukung SK Menteri Perhubungan soal pergantian nama bandara. Seharusnya nama bandara tidak perlu disingkat, sebagai tanda kita menghormati jasa Maulana Syekh," katanya.
Sementara terkait pro dan kontra soal pergantian nama bandara, Ahmad mengatakan tidak ambil pusing. Baginya segala sesuatu punya sisi yang berbeda, namun soal nama pahlawan dinilai sangat pantas digunakan pada nama bandara, seperti pada daerah lain di Indonesia.
"Sangat cocok (nama bandara diganti). Bangga kita menggunakan nama pahlawan," katanya.
Baca juga: DPRD serahkan putusan perubahan nama bandara ke Gubernur NTB
Baca juga: Ribuan warga Loteng tolak perubahan nama Bandara Internasional Lombok
Baca juga: Gubernur NTB : Perubahan nama bandara bukan untuk kepentingan kelompok
Hapizin, seorang peserta aksi mengatakan aksi yang digelar massa yang sebagian besar dari seluruh Kecamatan di Lombok Tengah ini sebagai bukti kecintaan mereka pada pahlawan nasional Maulana Syekh yang namanya diabadikan menjadi nama bandara.
"Saya membela satu-satunya pahlawan Lombok. Sebab inilah yang mengagungkan nama Lombok ke penjuru dunia," katanya.
Dalam aksi tersebut massa membawa spanduk bertulis mendukung perubahan nama bandara dan meminta Bupati Lombok Tengah tidak terlibat dalam penolakan nama bandara.
Polemik tersebut bermula saat Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengeluarkan surat meminta maskapai penerbangan mengumumkan perubahan nama bandara. Namun, sebagian masyarakat di Lombok Tengah menolak tegas perubahan nama bandara tersebut.
Bahkan, Bupati Lombok Tengah, Moh. Suhaili FT tegas menolak perubahan nama bandara.
"Saya tetap istiqomah BIL (Bandara Internasional Lombok) dengan pendirian saya. Dan saya harus tetap tunduk dan taat kepada kehendak dan perintah masyarakat Lombok Tengah," katanya.*
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019