Akses lalu lintas menghubungkan Muko-muko menuju Sungai Batang tidak bisa dilewati kendaraan roda dua dan empat,
Bukittinggi (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Bukittinggi, Sumatera Barat menggalang donasi untuk membantu warga korban banjir bandang yang terjadi di Jorong Galapuang, Nagari Tanjungsani, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam pada Rabu (20/11).
"Donasi yang dibutuhkan untuk warga di Galapuang yaitu pangan, pakaian dan obat-obatan," kata Kepala Cabang ACT Bukittinggi Tengku Muhammad Deskar di Bukittinggi, Kamis.
Donasi dari masyarakat dapat disampaikan melalui rekenin BNI Syariah 88 0000 6367 atas nama Aksi Cepat Tanggap atau mengantarkan langsung ke kantor ACT Bukittinggi di Jalan Raya Kapas Panji, Taluak Ampek Suku, Kecamatan Banuhampu, Agam.
Selain menggalang donasi, lembaga kemanusiaan tersebut saat ini juga telah mengirimkan relawan yang akan membantu pemulihan kondisi di Galapuang.
Sebelumnya, banjir bandang terjadi di Jorong Galapuang setelah curah hujan tinggi melanda daerah itu pada Rabu (20/11).
Baca juga: Satpol-PP Damkar Agam salurkan air bersih kepada korban banjir
Pada Kamis siang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam memperkirakan kerugian akibat musibah itu mencapai Rp1 miliar.
Banjir menghanyutkan dua unit rumah warga, 12 unit rumah warga. Material banjir yang membawa lumpur menyebabkan 11 unit rumah rusak sedang, satu unit rumah rusak berat dan merusak dua unit tempat ibadah.
"Ketinggian lumpur bervariasi mulai dari 50 centimeter hingga dua meter," kata Kepala BPBD Agam, Muhammad Lutfi AR.
Selain merusak bangunan, musibah juga menyebabkan empat unit sepeda motor mengalami rusak akibat tertimbun material longsor, pipa air bersih 1.800 meter rusak dan lahan pertanian sekitar 20 hektare.
Baca juga: 9 rumah dan 1 masjid di Agam diterjang banjir
Banjir membawa material lumpur dan berbatuan sehingga menutupi akses jalan sepanjang 200 meter dengan ketinggian sekitar tiga sampai lima meter.
"Akses lalu lintas menghubungkan Muko-muko menuju Sungai Batang tidak bisa dilewati kendaraan roda dua dan empat," ujarnya.
Salah seorang warga, Makmur (33) mengatakan daerah tersebut dilanda hujan cukup tinggi sebelum banjir bandang melanda daerah itu.
Pada pukul 17.00 WIB, air mulai besar membawa material tanah dan berbatuan, sehingga ia mengungsi ke rumah tetangga yang lebih aman.
"Saya membawa anak dan pakaian ke rumah tetangga. Saat ini kami mulai membersihkan rumah dari lumpur," tambahnya.
Baca juga: Rumah tergenang dan jalan amblas akibat banjir di Kabupaten Agam
Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019