Gedoeng Jasindo merupakan gedung cagar budaya milik PT Asuransi Jasindo yang memiliki tiga lantai. Gedung yang cukup mewah ini rencananya akan dioptimalkan sebagai kegiatan perfilman, coworking space, kafe serta museum mini.
"Ada gedung yang luar biasa bagus, bisa dibikin dua layar bioskop. Kami ingin inisiasi gedung-gedung warisan budaya yang selama ini belum optimal," ujar Direktur Utama Perum PFN, Judith J. Dipodiputro dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Menurut Judith, antusias masyarakat untuk mengunjungi kawasan Kota Tua sangatlah besar. Namun biasanya, mereka hanya bisa berfoto dengan latar gedung Museum Sejarah Jakarta dan berkeliling naik sepeda.
Setidaknya dengan kehadiran bioskop rakyat, masyarakat bisa mendapat edukasi seputar film-film Indonesia.
"Nanti gedung itu kalau enggak dipakai untuk jadwal tayang, akan dipakai untuk pembinaan seperti sharing session," kata Judith.
Judith juga mengatakan bahwa bioskop ini nantinya akan menjual tiket dengan harga terjangkau yakni Rp15 ribu.
"Ngebayanginnya jangan kayak bioskop-bioskop besar dengan teknologi yang canggih. Ini bioskop rakyat, kita bikin yang sederhana saja. Harapannya tentu agar masyarakat bisa mengakses film-film Indonesia dengan harga terjangkau," jelas Judith.
Baca juga: PFN siap gelar Vital Voices Festival pada pertengahan Desember 2019
Baca juga: Perum PFN dan Komisi Informasi berencana buat film sejarah
Baca juga: Sinergi BUMN, PFN bangun Creative Hub perfilman
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019