Jakarta (ANTARA News) - Pebulutangkis tunggal putra Simon Santoso, yang pekan lalu memenangi gelar di turnamen Grand Prix Gold Taiwan Terbuka, tidak mampu melanjutkan pertandingan pada babak 16 besar Jepang Terbuka Super Series dan terpaksa menarik diri. "Tadi dia memberi kabar, katanya punggungnya sakit," ujar pelatih Simon, Hendrawan, di Jakarta, Kamis. Hal serupa disampaikan salah satu pelatih tim Indonesia, Aryono Miramat, yang kebetulan berada di lokasi pertandingan saat Simon tidak melanjutkan pertandingan. "Punggungnya sakit katanya," ujar Aryono yang memastikan kondisi Simon tidak parah. "Tidak apa-apa, memang mainnya tidak dilanjutkan karena sakit punggungnya. Mungkin daripada tambah parah mendingan dihentikan mainnya," kata Aryono. Simon mundur saat tertinggal 10-21, 6-8 dari pemain China yang lolos dari babak kualifikasi, Qiu Yanbo, dalam pertandingan yang digelar di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Kamis. Selanjutnya, Yanbo akan menghadapi unggulan pertama Lee Chong Wei dari Malaysia untuk mendapatkan tempat di semifinal. Tommy Sugiarto dan Alamsyah Yunus juga tersingkir dari turnamen berhadiah 200.000 dolar AS itu. Tommy gagal mengatasi pemain unggulan keenam asal Denmark Joachim Persson yang mengalahkannya 14-21, 15-21, sedang Alamsyah menyerah pada pemain tuan rumah Jepang Kenichi Tago 21-13, 14-21, 11-21 setelah bermain selama satu jam. Kekalahan tiga tunggal putra itu membuat Indonesia menyisakan dua pemain, unggulan keempat Taufik Hidayat dan unggulan kedua Sony Dwi Kuncoro di babak perempatfinal setelah keduanya membukukan kemenangan pada 16 besar. Taufik Hidayat hanya membutuhkan waktu 26 menit untuk menyisihkan pemain Denmark Jan O Jorgensen dua game langsung 21-10, 21-12 untuk bertemu Joachim Persson -- yang mengalahkan Tommy Sugiarto -- di perempatfinal. Sementara peringkat lima dunia Sony menang mudah 21-8, 21-7 atas Sairul Amar Ayob dari Malaysia hanya dalam waktu 21 menit untuk maju memperebutkan tempat di semifinal dengan pemain Malaysia lainnya, M Roslin Hashim yang menumbangkan unggulan ketujuh asal Thailand Boonsak Ponsana 21-17, 21-15.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008