Depok (ANTARA News) - Aksi cekcok mulut dan adu jotos sempat mewarnai penyaluran minyak goreng bersubsidi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) di Kelurahan Cipayung Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis. Beruntung kejadian tersebut tidak berlanjut, karena dilerai oleh warga dan staf kelurahan lainnya yang berada di lokasi tersebut. Yusuf, warga RT04/06 Kelurahan Cipayung mengatakan kericuhan tersebut dipicu oleh adanya pembatasan jumlah minyak goreng yang disalurkan untuk warga. Setiap RT, kata dia, hanya dijatah membeli dua dus berisi 24 liter dengan harga Rp168.000. Artinya minyak tersebut hanya cukup untuk 24 Kepala Keluarga. Sedangkan warga di RT04/06 berjumlah 117 Kepala Keluarga (KK). Ini berarti tidak semua warga mendapatkan minyak goreng subsidi tersebut. Yusuf yang datang sejak pukul 07.30 WIB tersebut mengatakan minyak goreng bersubsidi yang disalurkan Pemkot Depok dijual kepada warga dengan harga Rp14.000 per dua liternya. Namun dibatasi dua dus yang berisi 24 liter. Seharusnya kata dia, kalau memang persediaan migor bersubsidi dibatasi warga diberitahu melalui pengurus RT sehingga dapat mengatur pembagian kepada warganya. "Saya sudah jauh-jauh datang dan mengantri lama ternyata tidak bisa memperoleh migor tersebut, gimana tidak kecewa," katanya. Menanggapi kejadian tersebut Sekretaris Kelurahan Cipayung Jaya, Sugiono mengatakan, warga yang tidak memperoleh migor bersubsidi tidak perlu kecewa karena masih ada penyaluran susulan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Dikatakannya subsidi migor yang disalurkan tahap kedua ini sebanyak 1.092 liter menurun dibandingkan penyaluran pada tahap pertama yang mencapai 6.000 liter.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008