Surabaya, (ANTARA News) - Jasa penukaran uang receh baru di sekitar Kantor Bank Indonesia Surabaya di Jalan Pahlawan yang sudah muncul sejak awal Ramadan, kini dengan semakin dekatnya Hari Raya Idulfitri 1429 Hijriyah, semakin marak. Menurut pemantauan ANTARA di Surabaya, Kamis, jika pada awal bulan puasa jasa penukaran uang receh baru hanya beberapa orang saja, kini sudah mencapai puluhan orang. Di bawah terik matahari, para penjual jasa penukaran uang receh baru tersebut terlihat proaktif menawarkan kepada pengguna jalan yang yang melintasdi Jalan Veteran dan selanjutnya ke Jalan Pahlawan Surabaya. Dengan uang pecahan Rp1.000, Rp5.000 dan Rp10.000 baru dalam ikatan ditangan, mereka menyodorkan kepada pengguna jalan, sedangkan sebagian lainnya disusun menyerupai menara di trotoar untuk menarik perhatian siapa saja yang lewat. Meski jasa penukaran uang semakin marak, namun masyarakat yang akan menukarkan uang pecahan baru perlu hati-hati jika menukarkan uang melalui penjual jasa di pinggir jalan. Sebab, masyarakat yang hampir tidak punya kesempatan untuk menghitung uang hasil penukaran, terkadang dirugikan dengan kurangnya jumlah uang yang semestinya. Sementara itu, menghadapi permintaan yang meningkat Bank Indonesia Surabaya telah menyiapkan uang tunai mencapai Rp2,9 triliun. Dari jumlah itu Rp2,4 triliun diantaranya untuk Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan Rp500 miliar untuk penukaran uang receh. BI sebenarnya telah berusaha memberikan pelayanan dengan menunjuk Perusahaan Penukaran Uang Pecahan Kecil (PPUK) serta 17 bank untuk penukaran uang receh. PPUK tersebut adalah PT Kelola Jasa Artha (Kejar), PT Sarana Artha Kencana (SAK), PT Citra Inti Garda Artha (CIGA), PT Sinar Artha Kendali Sentosa, dan PT Universal Security Indonesia.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008