Denpasar, (ANTARA News) - Mahasiswa dan Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menggelar aksi mogok, Kamis, sebagai dampak dari proses pemilihan ulang Rektor ISI, di kampus setempat. Dalam aksi tersebut para demonstran melakukan orasi dan mereka juga menyegel gedung rektorat maupun ruang kuliah. Akibat aksi tersebut aktivitas belajar mengajar di kampus itu terganggu. Aksi mogok serta mosi tidak percaya kepada Pejabat Rektor ISI Denpasar Prof Wayan Rai S, diawali dengan penutupan akses masuk menuju kampus di Jalan Nusa Indah Denpasar. Dalam aksinya para pendemo menuntut pejabat Rektor Wayan Rai segera mundur dari jabatannya. Dia diminta mundur karena dinilai gagal memimpin ISI Denpasar dan menjadi sumber berbagai persoalan di kampus ini. Prof Nyoman Sedana, guru besar ISI yang ikut dalam aksi tersebut mengatakan, mosi tidak percaya kepada Rektor Wayan Rai, karena janjinya menjadikan kampus seni ini sebagai (centre of excellent) pusat unggulan kini melenceng menjadi sumber kekacauan (centre of trouble maker). Aksi mogok ratusan dosen dan mahasiswa hari ini merupakan lanjutan dari aksi demo sebelumnya untuk menuntut pejabat Rektor ISI Denpasar Wayan Rai mundur dan mengakui hasil pemilihan rektor pada 5 Maret 2008 lalu yang memenangkan Prof Nyoman Catra. Dalam pemilihan Rektor 5 Maret lalu, Nyoman Catra terpilih sebagai Rektor dengan perolehan 15 suara, sementara kandidat lain yakni "Rektor incumbent Prof Wayan Rai hanya meraih delapan suara. Meski pemilihan rektor ini sudah dilakukan secara demokratis oleh 23 anggota senat ISI Denpasar, namun hasil pemilihan ini tidak diakui dan dianulir oleh pejabat Rektor Wayan Rai S.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008