Cilacap, (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan 1.000 paket sembako bagi warga miskin di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis. Sebelum menyerahkan paket sembako kepada dua perwakilan warga, Kisworo (pengemudi becak) dan Sri Soimun (pembantu rumah tangga), Presiden Yudhoyono berpesan agar tragedi zakat di Pasuruan, Jawa Timur, Senin (15/9), tidak terulang kembali. Musibah itu terjadi akibat sekitar 5000 orang berdesak-desakan untuk memperoleh zakat dari seorang pengusaha setempat yang bernama Syaikon. "Maksud pemberian zakat itu baik tetapi karena tidak diatur, kejadiannya tragis," katanya. Sebelumnya, Presiden yang didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono berdialog dengan para masyarakat pelaku usaha mikro di Alun-alun Majenang. Dalam dialog tersebut, salah seorang perwakilan dari unsur penerima program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM), Duryanto mengatakan, Kecamatan Majenang untuk pertama kalinya menerima bantuan PNPM pada tahun 2008 sebesar Rp1,75 miliar. "Namun dana tersebut masih belum mencukupi sehingga kami mohon untuk tahun 2009 mendatang, dana PNPM tersebut dapat ditingkatkan," katanya. Menanggapi permohonan tersebut, Presiden mengatakan, pemerintah berencana akan meningkatkan alokasi dana bantuan PNPM yang akan diterima oleh masing-masing kecamatan pada tahun 2009 mendatang. Namun untuk meningkatkan alokasi dana yang dialokasikan dari APBN tersebut, kata Presiden, pemerintah harus membicarakannya lebih dahulu dengan DPR RI. Sementara perwakilan unsur usaha kecil mikro dan menengah (UKM), Hj Mukti Rahayu mengatakan, para pelaku UKM di Majenang sering kali kesulitan dalam permodalan, peralatan, dan pemasaran. "Untuk itu, kami memohon bantuan kepada Bapak Presiden agar mendapat kemudahan dalam memperoleh kredit lunak sebagai modal dan mohon bantuan peralatan serta pengembangan pemasyaran secara nasional," katanya. Terkait masalah pemasaran yang dikeluhkan pelaku UKM, Presiden mengatakan, semakin banyak yang mengetahui dan merasakan sesuatu produk, pasti akan semakin banyak yang membelinya. Sementara mengenai permodalan, katanya, saat ini banyak sekali kredit yang dikucurkan pemerintah untuk membantu UKM salah satunya berupa kredit usaha rakyat (KUR). Lebih lanjut, Presiden meminta Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali untuk menjelaskannya. Suryadharma Ali mengatakan, para pelaku UKM yang kesulitan dalam permodalan dapat mengajukan KUR yang bisa diperoleh melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Negara Indonesia (BNI). Bagi pelaku usaha yang kesulitan peralatan, kata dia, dapat mengajukan permohonan bantuan dalam bentuk kredit kepada Kementerian Koperasi dan UKM. Untuk masalah pemasaran, lanjutnya, saat ini di Jakarta sedang dibangun satu gedung yang kelak dapat digunakan untuk memasarkan produk-produk tiap daerah. "Di Jakarta ada gedung yang Insya Allah tahun ini selesai sehingga dapat dilakukan sebagai tempat pemasaran produk-produk dari tiap provinsi," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008