Jakarta (ANTARA News) - Bangkrutnya lembaga keuangan AS kembali menekan perdagangan saham di Bursa efek Indonesia (BEI), sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Kamis pagi, ditutup turun tajam 3,22 persen.
IHSG BEI sesi pagi ditutup melemah 57,010 poin menjadi 1.712,884 adan indeks LQ45 turun 12,391 poin atau 3,49 persen ke level 342,701.
Analisa PT Trimegah Securities mengungkapkan, sentimen negatif datang dari melemahnya kembali bursa regional seiring dengan tekanan pelemahan sektor keuangan pada bursa Amerika, sehingga IHSG BEI kembali melemah.
Kekhawatiran akan lebih banyak bank-bank besar yang gagal meski pemerintah AS menyelamatkan raksasa asuransi bermasalah American International Group Inc (AIG), telah menekan Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 449,36 poin atau 4,06 persen menjadi 10.609,66.
Kondisi ini telah membuat bursa regional sebagian besar ditutup turun, seperti indeks Hang Seng bursa Hongkong melemah 1.301,04 poin (7,38 persen) ke level 16.336,13 dan indeks Straits Times bursa Singapura anjlok 108,90 poin (4,50 persen) ke posisi 2.310,38.
Sentimen-sentimen negatif ini yang telah membuat saham yang turun di BEI lebih mendominasi sebanyak 153 dibanding yang naik hanya 22 dan 22 tidak berubah harganya.
Penurunan indeks masih dipimpin oleh saham-saham unggulan, seperti Bumi Resources yang tertekan Rp200 menjadi Rp3.075, Indah Kiat yang turun Rp60 menjadi 1.460, Perusahaan Gas Negara terkoreksi Rp10 ke posisi Rp2.000, Bakrie Plantations turun Rp10 ke harga Rp690, Tambang Batubara Bukit Asam terkikis Rp350 menjadi Rp8.550, Bank BRI melemah Rp400 ke level Rp4.900, Telkom tertekan Rp150 ke harga Rp6.550, Astra Internasional terjun Rp450 ke Rp16.500 dan Indosat turun Rp150 menjadi Rp5.950.
Transaksi yang terjadi sebanyak 37.788 kali dengan jumlah saham yang berpindah tangan sebanyak 1,529 miliar dan nilai perdagangan Rp1,483 triliun. (*)
Copyright © ANTARA 2008