Kegiatan penanaman bibit mangrove ini juga dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan BUMN PT Perusahaan Pengelola Aset/PPA (Persero) menanam sebanyak 300 bibit pohon bakau (mangrove) di kawasan Kapuk, Jakarta Barat, dalam upaya penghijauan pantai dan cegah abrasi melalui Program Bina Lingkungan.

"Program Bina Lingkungan ini merupakan kegiatan rutin perseroan dalam untuk ikut melestarikan lingkungan hidup dan pasti akan terus berlanjut ke daerah lain," kata Direktur Keuangan dan Dukungan Kerja PT PPA (Persero) Muhammad Irwan kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan kegiatan penanaman bibit mangrove ini juga dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia, selain juga merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Dikatakannya bahwa dipilihnya kawasan Kapuk sebagai lokasi penanaman bibit mangrove tahun ini, antara lain karena lokasi ini yang saat ini sedang membutuhkan untuk perluasan hutan.

"Kita sebelum memutuskan lokasi penanaman sudah menanyakan beberapa lokasi dan diputuskan di Kapuk. Tapi nanti tahun-tahun berikutnya akan dipilih tempat lain," katanya.

Pihaknya berharap kegiatan ini tidak hanya dimulai dan berakhir saat penanaman saja, tapi juga harus berlanjut dan terus dipantau untuk melihat perkembangan bibit yang ditanam

"Perseroan tentunya ingin pohon yang ditanam bisa tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat bagi lingkungan dan penghijauan," kata Irwan.

General Manager Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Arief Putra Swasana, mengatakan lokasi yang akan ditanami bibit mangrove memiliki luas 99,8 hektare, tapi yang menjadi hutan baru 30 persen.

"Lahan ini sebelumnya adalah tambak ikan milik rakyat dan diubah menjadi hutan mangrove. Lahan milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," katanya.

Ia menambahkan hutan mangrove yang dinamai Taman Wisata Angke Kapuk memiliki fungsi untuk menahan abrasi Kota Jakarta, menahan tsunami, serta sudah mulai didatangi ratusan jenis burung, ikan, dan hewan reptil.

Baca juga: LIPI: hadang tsunami dengan mangrove

Baca juga: Rehabilitasi Hutan Bakau Angke-Kapuk Berjalan Lamban

Baca juga: Franky Welirang ingatkan pentingnya konservasi bakau di Kapuk

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019