Semarang (ANTARA News) - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR, Tjahjo Kumolo menilai, krisis finansial global saat ini bisa menjalar dan berpengaruh buruk terhadap perekonomian nasional bila tidak disikapi hati-hati.
"Memang ini pengaruh faktor finansial global sehingga sangat rentan memengaruhi Indonesia. Apakah ada yang salah dari kebijakan pemerintah sehingga berpengaruh negatif terhadap investor asing di Indonesia," kata Tjahjo ketika dihubungi dari Semarang, Kamis.
Ketika harga minyak dunia naik, katanya, pemerintah Indonesia panik, begitu pula saat harga minyak turun seperti sekarang ini pemerintah juga panik.
Menurut dia, salah satu imbas dari gejolak finansial global saat ini antara lain merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan (ISHG). Dalam seminggu terakhir ini kerugian saham mencapai Rp166 triliun, antara lain disebabkan turunnya harga minyak dunia per 15 September 2008.
Harga minyak dunia melorot menjadi 95 dollar AS per barel pada per 15 September 2008, sebelumnya mencapai 138 dollar AS. Untuk itu setiap kebijakan-kebijakan pemerintah harus tetap konsisten untuk mengutamakan kepentingan rakyat.
Apalagi, kata dia, Indonesia akan menghadapi Pemilu 2009 sehingga pembangunan perekonomian akan berpengaruh pada tatanan kesejahteraan rakyat.
"Masyarakat saat ini sudah terhimpit akibat beban hidup yang kian berat karena semua bahan pokok naik tajam. Menjelang Lebaran pemerintah harus membentuk tim yang bisa menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok," katanya.
Ia berharap, pembangunan ekonomi mengarah pada terciptanya stabilitas sehingga gejolak finansial global saat ini tidak akan terlalu berpengaruh terhadap perekonomian nasional.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008