Selepas kalah melawan Satria Muda, Gibi bertutur para pemain di ruang ganti tak bisa berkata apapun. Pelatih asal Lithuania juga memberondong mereka dengan banyak pertanyaan dan satu-satunya keinginannya adalah jawaban yang diperlihatkan di atas lapangan, bukan kata-kata.

Baca juga: Arki pimpin Satria Muda atasi Prawira di Piala Presiden

Sebaliknya, Louvre memulai keikutsertaan mereka dalam kompetisi resmi menjelang ambil bagian di IBL 2020. Pelatih kepala Andika Supriadi Saputra jelas butuh bantuan dari pemain sarat pengalaman Wendha Wijaya di kubunya untuk menuntun para juniornya di Louvre.

Nama-nama kesohor seperti Daniel Wenas, Luthfianes Guanawan dan Kevin Moses Putiray diharapkan bisa menjadi kontributor utama, selain harapan pemain-pemain lain yang mungkin dianggap di bawah radar.

Dua tim. Dua beban. Dua pembuktian. Sebuah pertandingan yang menjanjikan tensi tinggi untuk membuka rangkaian jadwal hari kedua Piala Presiden Bola Basket.

Guard kawakan Amartha Hangtuah Kelly Purwanto (kedua kiri) mengatur serangan timnya saat menghadapi Satya Wacana Salatiga dalam laga pertama Piala Presiden Bola Basket di GOR Sritex Arena, Solo, Rabu (20/11/2019). (ANTARA/Gilang Galiartha)

16.00 Pacific Caesar Surabaya vs Amartha Hangtuah

Hangtuah tiba di Solo dengan target yang cukup ambisius, membidik satu tempat di partai final. Apa lacur ambisi itu harus bertemu dengan ganjalan berupa badai cedera yang langsung menerpa lima pemain dalam laga pertama kontra Satya Wacana Salatiga.

Amaluddin diperkirakan tidak akan bisa turun, namun empat pemain lain yang cedera sehari sebelumnya punya peluang untuk kembali memperkuat Hangtuah saat menghadapi Pacific Caesar Surabaya dalam laga penentuan nasib.

Baca juga: Momentum vs konsentrasi, beda reaksi pelatih Hangtuah dan Satya Wacana

Mentalitas jelas harus dijaga dan yang terpenting, sebagaimana dikatakan sang pelatih yang akrab disapa Ai, momentum adalah kunci tim meraih hasil terbaik dalam sebuah pertandingan.

Selanjutnya: Hangtuah wajib fokus...

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2019