Denpasar (ANTARA News) - Jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Denpasar yang tercatat hingga akhir Juli mencapai 1.085 orang dari 2.208 kasus di Bali..Dari jumlah sebanyak itu sebagian besar penderita adalah pada usia produktif, demikian dikatakan Asisten II Kota Denpasar, Ketut Wisata mewakili Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra pada pembukaan Klinik VCT (Voluntary Konselling And Testing) "Jempiring Asri" di Puskesmas II Kecamatan Denpasar Selatan, Rabu.Ia mengatakan, kasus ini harus menjadi perhatian bersama karena epidemi HIV/AIDS menjadi ancaman bagi kesehatan serta kehidupan sosial, sumber daya manusia, pendidikan, keamanan politik dan ekonomi bahkan berdampak pula pada pembangunan daerah yang disebabkan kematian generasi muda."Kasus ini sering disebut sebagai fenomena gunung es, hanya permukaan saja yang terlihat. Sebab penderita HIV hanya bisa dideteksi dengan tes darah dan tidak memiliki ciri-ciri khusus," katanya.Untuk itu Pemkot Denpasar melalui KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) dan Dinas Kesehatan membentuk unit layanan VCT atau yang dikenal dengan tes HIV sukarela yang merupakan pintu masuk untuk membantu setiap orang mendapatkan akses ke semua pelayanan, yang meliputi komunikasi, informasi, edukasi, terapi dan dukungan psikososial terhadap penderita HIV. Sementara Kadis Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Sri Armini mengemukakan, dengan dibukanya klinik ini diharapkan masyarakat akan lebih proaktif untuk memeriksakan dirinya. Di klinik VCT itu orang yang merasa pernah melakukan prilaku beresiko tinggi misalnya, menggunakan jarum suntik narkoba yang tidak steril, melakukan hubungan seks berganti-ganti pasangan tanpa kondom diharapkan mau memeriksakan status HIV-nya. "Klinik ini sifatnya konseling dan tes darah sukarela, sedangkan untuk pengobatan pasien dirujuk ketempat layanan VCT yang menyediakan ARV seperti VCT RSUP Sanglah, RSUD Wangaya dan Yayasan Kerthi Praja," kata Armini sembari pihak pemkot akan mencanangkan program-program penyuluhan kesehatan ke instansi pemerintan dan swasta termasuk rumah panti pijat di kota ini.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008