Skuat Elang Muda takluk 1-2 dari tim pelajar China pada pertandingan yang dimainkan di Stadion Batakan, Balikpapan.
Baca juga: Tim pelajar China taklukkan Indonesia melalui gol penalti
"Betul (emosinya) lebih tinggi. Karena kita ketinggalan, anak-anak kami cepat naik, terutama si (Muhammad) Salman yang kurang terkontrol. Setiap ada kejadian Salman selalu buat ada terusannya, bukan udahan," kata Bambang dalam konferensi pers purnalaga.
Menurut pelatih yang akrab disapa Coach Ito itu, ia sudah menginstruksikan para pemainnya untuk dapat meredam emosi. Sayangnya, praktik di lapangan melenceng dari instruksi yang diberikan.
Selain Salman, Bambang menilai Chirtian Robertus Rumbiak juga beberapa kali membuang peluang karena kurang sabar dalam mengeksekusinya.
Baca juga: Tim pelajar Korsel berharap akan bertemu Indonesia di final
Meski masuknya Salman sedikit mengganggu irama bermain tim, Bambang menilai keputusan untuk memasukkan pemain timnas U-19 tersebut bukan blunder.
"Sebenarnya tidak blunder, tapi anak-anak jadi terpengaruh, bikin pelanggaran terus. Jadi ambil keputusannya harus lebih sabar," tuturnya.
Meski kalah, tim pelajar Indonesia dipastikan melaju ke semifinal sebagai juara Grup A karena unggul produktivitas gol atas kedua pesaingnya, China dan Korea Selatan (Korsel). Di semifinal, pasukan Bambang Warsito akan berhadapan dengan Malaysia yang merupakan tim peringkat kedua Grup A.
Baca juga: Kemenangan atas Korsel sesuai ekspektasi pelatih tim pelajar Indonesia
Baca juga: Pelatih tim pelajar China tidak terbebani oleh suporter Indonesia
Bambang tidak mencemaskan calon lawannya tersebut. Ia yakin pasukannya siap bertemu dengan siapapun lawan yang ada di depan mata.
"Saya dua-duanya (Thailand dan Malaysia) sudah pikirkan. Memang Malaysia lebih lemah, tapi kita sudah antisipasi. Karena dengan adanya cedera-cedera pemain, kita ke depan harus hadapi, tapi sekarang yang satu ini dulu, dan ke depan semua dipersiapkan strateginya," ujar Bambang.
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019