Surabaya (ANTARA News) - Provinsi Jawa Timur membutuhkan investor yang bisa mengelola minyak, gas dan panas bumi yang potensinya luar biasa di wilayah bagian timur Pulau Jawa ini. "Provinsi Jatim mempunyai potensi, tapi regulasinya belum memungkinkan. BP Migas kurang memberi ruang cukup bagi Jatim untuk masuk ke investasi migas dan panas bumi," ujar anggota Komisi C DPRD Provinsi Jatim Sudono Syueb di Surabaya, Rabu. Politisi PAN ini menyayangkan besarnya sumber daya alam yang ada tapi provinsi Jatim malah menghadapi kekurangan anggaran. "Jatim membutuhkan gas 750 ribu ton per hari, sedangkan cadangan Jatim hanya mampu memenuhi 700 ribu ton per hari tetapi karena Jatim belum diberi ijin BP Migas untuk eksplorasi dan mengelola gas maka sekarang Jatim tergantung pusat," katanya. Dia mengatakan sebenarnya Jatim menyimpan gas rawa yang sangat besar yang berada di sepanjang daerah aliran sungai DAS Brantas dan Bengawan Solo. "Untuk itu saya mendorong Dinas ESDM dan PT Petrogas Jatim Utama untuk melakukan penelitian sekaligus memanfaatkan gas alternatif yang murah dan mudah prosesnya," katanya. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008