Jakarta (ANTARA News) - Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Pasuruan, Jawa Timur, yang telah terbentuk beberapa tahun lalu, hingga kini belum pernah menerima setoran zakat dari para dermawan. Ketua BAZ Kota Pasuruan K.H. Idris Chamid mengatakan, meski sudah berdiri beberapa tahun, hingga kini belum pernah menerima zakat dari para dermawan di Kota Pasuruan. "Hingga kini masih nol," ungkapnya di Pasuruan, Rabu. Potensi zakat Kota Pasuruan mencapai Rp5 miliar per tahun yang didasarkan pada adanya seribu pengusaha Pasuruan yang nilai asetnya Rp100 juta sehingga kalau ditarik zakat 2,5 persen dari mereka akan didapatkan potensi zakat sebanyak itu, kata Idris. Namun, BAZ Kota Pasuruan hingga kini belum pernah menerima setoran zakat dari para dermawan dan baru bisa mengeloka infaq PNS yang nilainya sekitar Rp7 juta per bulan. Sekretaris BAZ Kota Pasuruan Basori Alwi menambahkan, tragedi pembagian zakat yang menelan 21 orang meninggal di Kota Pasuruan akan dijadikan momentum untuk mengelola zakat secara profesional. BAZ berjanji, bantuan pada keluarga korban meninggal akibat tragedi itu akan dilanjutkan dengan mendata profil korban untuk kemudian ditindaklanjuti, termasuk masa depan pendidikan anak-anak keluarga korban dan pekerjaan para anggota korban. Ia menjelaskan, biaya pendidikan anak-anak keluarga korban akan dibantu, termasuk memberi modal pada suami korban yang kurang mampu. Untuk membantu para korban yang kurang mampu tersebut, BAZ Kota Pasuruan akan bekerja sama dengan BAZDA Jatim dan BAZNAS. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008