Nganjuk (ANTARA News) - Kendati ada imbauan MUI untuk membagikan zakat lewat badan amil zakat dan 21 orang di Pasuruan meninggal gara-gara antri zakat tanpa koordinasi aparat, seorang pengusaha Nganjuk, Jawa Timur, tetap akan mengundang 3.500 orang fakir miskin ke rumahnya. "Niat saya sudah bulat untuk meneruskan tradisi yang sudah saya lakukan sejak beberapa tahun lalu. Jadi saya tetap akan mengundang 3.500 fakir miskin," kata Haji Imam Mukhayat Syah, pemilik beberapa perusahaan di Nganjuk, Rabu. Namun, berbeda dengan H. Syaikhon, H. Imam akan melakukan persiapan lebih matang agar tragedi tewasnya 21 orang di Pasuruan tak terulang di Nganjuk. Pada ramadan tahun-tahun sebelumnya, H. Imam menyerahkan kepanitiaan pembagian zakat kepada para karyawan di induk perusahaannya, PT Tunas Jaya Raya Abadi. "Untuk selanjutnya (ramadan ini), kami akan melibatkan lembaga amil zakat, sedangkan untuk pengamanan kami sudah meminta bantuan polisi dan TNI," tambah Imam. Imam meminta pemerintah dan MUI tidak perlu merisaukan rencana pembagikan zakat beras lima sampai tujuh kilogram dan uang tunai Rp10.000 darinya untuk fakir miskin di Jalan Dermojoyo nomor 34, Nganjuk, pekan depan. Selain di kantor pusat perusahaannya, zakat juga akan dibagikan di beberapa lokasi yang tersebar di Kertosono, Nganjuk, Kediri dan beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat.Di semua lokasi itu, Imam yang bisnisnya meliputi perbankan, pertanian, peternakan, SPBU dan perdagangan itu berjanji untuk tetap melibatkan badan amil zakat. "Mungkin mulai tahun depan, kami akan mengubah cara pemberian zakat, tidak lagi berupa beras, tapi ternak yang bisa memberdayakan ekonomi rakyat kecil," kata Imam. Untuk tahun ini Imam telah mempersiapkan 75 ton yang akan dibagikan kepada kaum duafa di Nganjuk dan sekitarnya. "Saya memberi masyarakat zakat di sekitar lokasi perusahaan itu selain karena didasari keikhlasan, juga karena mereka telah memberikan rasa aman pada perusahaan saya," kata Imam. Pihak Polres Nganjuk mengaku belum menerima surat pemberitahuan secara resmi dari Imam Mukhayat mengenai rencana pembagian zakat ini. "Meski begitu, kami sudah diajak bicara. Tinggal merencanakan bagaimana proses pengamanannya saja," kata Kepala Bagian Operasional Polres Nganjuk, Kompol M Raoyan. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008