Kuala Lumpur (ANTARA News) - PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi dan Wakilnya, Najib Tun Razak, saling tukar jabatan menteri yakni Badawi menjadi Menteri Pertahanan menggantikan Najib, sebaliknya Najib menjadi Menteri Keuangan menggantikan Badawi.
Pertukaran jabatan itu diumumkan dalam jumpa pers di Kantor Perdana Menteri Malaysia di Putrajaya, Rabu, di mana PM Abdullah Badawi dan Najib Tun Razak hadir.
"Saling tukar menukar jabatan menteri ini akan mulai berlaku sejak diumumkan," kata Badawi.
Pertukaran jabatan menteri itu diakui oleh keduanya sebagai solusi atau jalan tengah dari desakan agar PM Badawi mundur lebih cepat dari rencana awal pada Juni 2010.
Badawi dan Najib telah sepakat bersama dengan UMNO akan menyerahkan jabatan PM Malaysia pada Juni 2010 kepada Wakilnya, Najib.
Tapi perkembangan politik terakhir di mana pemimpin oposisi Anwar Ibrahim menargetkan adanya perubahan kekuasaan dari koalisi Barisan Nasional (BN) kepada Pakatan Rakyat sebagai oposisi pada 16 September 2008 ini makin membuat desakan kepada Badawi agar segera mempercepat peralihan kekuasaan itu.
Dua hari lalu, Najib bertemu dengan Badawi selama sekitar empat jam. Walaupun tidak ada keterangan pers, namun beredar berita bahwa Najib mendesak agar peralihan kekuasaan dipercepat.
Pada Selasa (16/9), PM Badawi dan Najib melakukan pertemuan dengan ketua UMNO daerah. Dalam pertemuan itu tampaknya ada jalan tengah yakni percepatan peralihan kekuasaan tidak terjadi tapi ada pertukaran jabatan menteri antara Badawi dengan Najib.
Dalam jumpa pers itu, Badawi mengatakan rencana peralihan kekuasaan pada pertengahan tahun 2010 tetap namun masih dimungkinkan terjadinya percepatan tergantung kepada kinerja Najib Tun Razak.
Ketika jumpa pers peralihan kekuasaan, PM Badawi mengatakan akan memberikan wewenang kepada Najib lebih besar, termasuk beberapa peran PM akan sedikit demi sedikit diserahkan kepada wakilnya.
Badawi mengatakan, dirinya dan Najib akan mempertahankan posisi masing-masing sebagai Presiden dan Wakil Presiden UMNO dalam Musyawarah Nasional dan Pemilihan Umno pada Desember 2008.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008