Penggalangan donasi ini dilakukan melalui penjualan tanda mata edisi khusus karya Dian Sastrowardoyo dan Prinka Dipa serta Nindhita, dua anak dengan autisme yang sukses berkarya dalam bidang seni.
"Banyak orang yang membutuhkan bantuan terapi untuk anak-anak ini. Sekolah Drisana ini saya kenal sekali karena anak saya dapat bantuan banyak dari mereka, anak saya mendapat bantuan dari Drisana sampai sekarang tidak perlu terapi lagi dan mendapat perubahan yang besar-besaran," ujar Dian dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.
"Lewat penjualan ini semoga Sekolah Drisana ini bisa lebih berkembang lagi dan bisa memberikan lebih banyak bantuan lagi untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus," lanjutnya.
Chief Executive Office SGE Live, Mervi Sumali mengatakan mendukung anak dengan autisme untuk terus tumbuh dan berkembang melalui eksplorasi dan kolaborasi seni, salah satunya dengan teamLab Future Park and Animals of Flowers, Symbiotic Live atau pameran seni digital. Di sini, anak-anak dengan autisme didorong untuk mengekspresikan dirinya melalui karya seni.
"Kami pikir bekerjasama dengan Dian supaya bisa memberikan impact untuk anak-anak autisme agar mendapat bantuan yang lebih baik lagi. Penjualan tanda mata ini 100 persen akan diberikan untuk Sekolah Drisana," jelas Mervi.
Tanda mata karya Dian Sastrowardoyo, Prinka Dipa dan Nindhita yang berupa tas bahu, t-shirt dan syal ini dijual dengan harga Rp199 ribu per buah. Syaratnya dengan membeli minimal dua tiket teamLab Future Park and Animals of Flowers, Symbiotic Live mulai 20 November hingga 20 Desember 2019.
Baca juga: Tiga terapi untuk anak terdiagnosa autisme
Baca juga: Alasan Dian Sastrowardoyo baru ungkapkan kondisi putra pertamanya
Baca juga: Dian Sastrowardoyo sampaikan anaknya terdiagnosis autisme
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019