Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendesak pemerintah mempercepat realisasi anggaran dengan percepatan pembangunan berbagai proyek untuk menstimulus kegiatan ekonomi di tengah ancaman perlambatan ekonomi dunia. "Indonesia bisa memperkecil ekses perlambatan pertumbuhan ekonomi global dengan memaksimalkan pemanfaatan anggaran pembangunan sebagai stimulus pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Ketua Komite Tetap Fiskal dan Moneter Kadin Indonesia, Bambang Soesatyo, di Jakarta, Rabu. Ia menilai turunnya harga minyak mengindikasikan lemahnya pertumbuhan ekonomi global dan ambruknya Lehman brothers menyebabkan ketidakpastian di pasar uang global. Perlembatan ekonomi dunia itu, lanjut dia, akan menurunkan volume ekspor. Sementera itu daya beli rakyat yang masih lesu akan menurunkan permintaan dalam negeri. "Maka, satu-satunya pendorong pertumbuhan yang bisa diandalkan di dalam negeri adalah realisasi APBN-P 2008," ujarnya. Bambang menegaskan dalam penilaian Kadin, maksimalisasi pemanfaatan anggaran pembangunan menjadi alternatif paling efektif untuk mereduksi dampak lambannya pertumbuhan ekonomi dunia. "Pemerintah perlu mencari langkah paling efektif untuk mempercepat realisasi proyek pembangunan serta belanja kementerian/lembaga (K/L). Sebab, hingga pertengahan September ini, penyerapan anggaran masih memprihatinkan," ujarnya. Realisasi belanja pemerintah , menurut Bambang, baru mencapai 46 persen dari target APBN-P 2008 yang Rp 989,5 trilyun. "Itu artinya, menuju akhir 2008, ada ruang cukup besar bagi pemerintah untuk mempercepat penyerapan anggaran agar bisa menstimulus pertumbuhan," ujarnya. Bambang khawatir situasi ekonomi dunia pun masih akan dihantui ketidakpastian pasar uang global, karena setelah Lehman brothers ambruk, korban berikutnya akan menyusul. "Dampaknya, IHSG di BEI jatuh ke titik terendah," katanya. Sementara itu, kata dia, anjloknya harga minyak di bawah 100 dlr per barel menjadi isyarat turunnya permintaan. Susutnya permintaan energi adalah tanda bahwa perekonomian global dibayangi resesi. "Mari kita gunakan kemampuan dalam negeri untuk memperkecil dampak buruk ketidakpastian global itu," ujar Bambang.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008