Kudus (ANTARA) - PB Djarum menyatakan akan memprioritaskan penjaringan atlet pada tahun ini untuk menghasilkan pebulu tangkis yang tidak hanya berprestasi di sektor ganda, tetapi juga nomor tunggal putra.
Hal tersebut menjadi prioritas PB Djarum mengingat prestasi tunggal putra Indonesia yang kian meredup bahkan menjelang penutupan akhir tahun 2019 ini.
Fung Permadi selaku Manajer Tim PB Djarum mengungkapkan bahwa prestasi tunggal putra cukup tertinggal dibandingkan dengan prestasi yang ditorehkan oleh pebulu tangkis di sektor ganda.
Baca juga: 134 peserta bersaing di final audisi beasiswa bulu tangkis 2019
"Sebetulnya bicara soal prioritas putra dan putri, kita sebenarnya menyepakati pemahaman bahwa PB Djarum secara tradisional dari dulu itu kita menghasilkan (atlet berprestasi) di tunggal putra," kata Fung di GOR Djarum, Kudus, Jawa Tengah, Rabu.
"Tapi beberapa tahun ini prestasi tunggal putra PB Djarum ini tertutup oleh (prestasi) ganda putra," ucapnya menambahkan.
Tujuan dari prioritas pencetakan sektor tunggal putra ini, menurut Fung juga adalah sebagai upaya regenerasi pebulu tangkis putra yang sudah lama prestasinya belum muncul lagi.
Fung juga berpendapat bahwa minat para peserta audisi umum juga cenderung ingin menjadi pemain ganda dibandingkan individu. Namun pihaknya akan tetap bersiteguh untuk mengembalikan masa kejayaan klub yang dulunya konsisten melahirkan atlet berprestasi di sektor tunggal putra.
Sementara itu, legenda bulu tangkis Indonesia Liem Swie King berpendapat bahwa peminat di sektor tunggal putra tidak kalah dengan pemain ganda. Hanya saja, Liem menyoroti bahwa untuk bermain di kelas individu akan menghabiskan tenaga yang lebih banyak daripada bermain untuk nomor ganda.
Baca juga: Kapolda Jateng vs Liliyana Natsir ramaikan audisi bulu tangkis
"Minat single gak kalah. Tapi prestasinya memang kurang. Dan syarat untuk bermain di tunggal juga lebih berat daripada double. Apakah itu bisa dipenuhi oleh anak-anak itu?" ucap Liem.
Pernyataan Fung dan Liem semakin relevan dengan kondisi saat ini, terlebih hanya ada beberapa atlet yang namanya melejit pada sektor tunggal putra, antara lain Jonathan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting. Namun kedua atlet itu masih tampil kurang konsisten sehingga belum mampu meraih gelar juara dalam 16 turnamen individual terakhir.
Pencapaian terbaik Anthony Ginting yakni ketika ia menjadi juara di Korea Open pada 2017 silam. Sisanya ia hanya mampu meraih posisi runner-up di beberapa turnamen seperti Swiss Open, Australia Open, dan Hongkong Open.
Sementara Jonathan memiliki peruntungan lebih baik karena berhasil meraih gelar juara di Australia Open dan New Zealand Open, serta runner up di Japan Open dan French Open.
Prioritas PB Djarum untuk menghasilkan pebulu tangkis tunggal putra berprestasi itu menjadi salah satu agenda penting agar mengembalikan tradisi klub yaitu melahirkan atlet yang selalu juara dunia di sektor tunggal putra.
PB Djarum pun telah melahirkan beberapa atlet tunggal putra berprestasi seperti Alan Budikusuma yang pernah meraih emas di kelas tunggal putra Olimpiade Barcelona 1992, Juara All England tunggal putra 1994 Haryanto Arbi, hingga legenda bulutangkis Indonesia sekaligus pemain pertama PB Djarum Liem Swie King yang meraih gelar juara tunggal putra All England 1978.
Baca juga: 30 peserta audisi raih super tiket, melaju ke final di Kudus
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019