kerangka kerja yang lebih jauh diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo membahas peningkatan kerja sama ekonomi dengan Jepang saat bertemu dengan Asosiasi Jepang-Indonesia (Japinda) di Istana Merdeka, Jakarta.

"Pak Presiden menyampaikan beberapa hal lagi yang diperlukan untuk pengembangan dengan Jepang antara lain agro atau teknologi yang terkait dengan ekspor barang-barang agro bisnis, yaitu 'sanitary technology'," kata Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu.

Menurut Airlangga, Presiden juga menyampaikan rencana kerja sama di bidang pariwisata di sejumlah kawasan Bali Baru antara lain Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Baca juga: Bersama parlemen Singapura, Jokowi bahas kerja sama investasi

Selain itu, Presiden bersama Japinda juga membahas percepatan kerja sama di bidang energi.

"Terkait dengan proyek Masela, disampaikan perancangan desain dan pembebasan lahan, 'local content' sedang disiapkan dan akan mempekerjakan tenaga kerja di sana. Proyek dari 2022 sampai 2027," ujar Airlangga.

Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta pada Rabu (20/11/2019). (Bayu Prasetyo)

Menurut Airlangga, kerangka kerja yang lebih jauh diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Dia menambahkan Presiden mengatakan akan disiapkan "omnibus law" untuk menyelesaikan persoalan penghambat investasi.

Beberapa anggota Japinda juga menyampaikan progres investasi di Indonesia antara lain Toyota yang sudah memproduksi lebih dari 10 juta unit dan akan meningkatkan riset bagi lulusan insinyur Tanah Air. Sementara Taisei menyampaikan tawaran untuk sistem penanganan banjir kota besar, termasuk banjir di Jakarta.

Delegasi Japinda dipimpin oleh Presiden Japinda Fukuda Yasuo.

Baca juga: Menperin sebut sejumlah industri Jepang siap investasi di Indonesia

Dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi didampingi oleh Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Selain Fukuda, Penasihat Khusus Perdana Menteri Jepang Izumi Hiroto, Penasihat Korporat Senior Japinda Kuroda Naoki, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Ishii Masafumi, dan Wakil Presiden JAPINDA Shiojiri Kojiro turut dalam pertemuan.

Selain itu Direktur Tokyo Gas Hirose Michiaki, Direktur Taisei Corporation Yamauchi Takashi, Presiden Daihatsu Motor Okudaira Soichiro, Wakil Eksekutif Presiden Toyota Tsusho Corporation Yanase Hideki, Wakil Presiden Eksekutif Perusahaan Sumitomo Forestry Sasabe Shigeru, dan Kepala Pengelola Senior Shimizu Corporation Okamoto Tadashi juga bertemu Presiden.

Kemudian Kepala Pengelola Eksekutif Sumitomo Mitsui Banking Corporation Sasai Masaaki, Kepala Eksekutif Yachiyo Engineering Co Ariyama Satoshi, Penasihat Korporat Chiyoda Corporation Nagasaka Katsuo, Penasihat MUFG Bank Kurauchi Muneo, dan Direktur Eksekutif Japinda Yamazaki Norio bergabung dalam pertemuan itu.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019