Jakarta, 17/9 (ANTARA) - Dirjen Pemasaran Depbudpar DR. Sapta Nirwandar mengatakan, kegiatan wisata di dalam negeri (wisnus) memberikan efek ekonomi lebih besar ketimbangkan kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia, hal itu diperlihatkan dari pengeluaran wisnus yang jauh lebih tinggi sehingga menggerakkan perekonomian di daerah. "Pada tahun 2007 efek ekonomi yang digerakkan wisnus mencapai Rp 70 triliun, sedangkan wisman sebesar US$ 4,5 miliar atau setara Rp 50 triliun," kata DR.Sapta Nirwandar di Jakarta, baru-baru ini. Dikatakan, angka pengeluaran wisnus Rp 70 triliun itu diperoleh dari pergerakkan wisatawan di dalam negeri sebanyak 200 juta wisnus, sedangkan pengeluaran wisman US$ 4,5 miliar atau setara Rp 50 triliun dari kunjungan sebanyak 5,5 juta wisman. Efek ekonomi dari kegiatan kepariwisataan nasional pada tahun 2008 ini diperkirakan akan semakin tinggi, sejalan dengan semakin besarnya perolehan devisa dari kunjungan wisman maupun makin banyaknya pergerakan wisnus. Tahun 2008 yang ditetapkan sebagai Tahun Kunjungan Indonesia (Visit Indonesia Year/VIY) 2008 Depbudpar telah mentargetkan 7 juta kunjungan wisman dengan perolehan devisa sebesar US$ 6,8 miliar. Sedangkan pergerakan wisnus akan mencapai 223 juta dengan pengeluaran sebesar Rp 80-85 triliun. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi: Surya Dharma, Direktur Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, telepon: 021 - 3838167, 021 - 3838131, fax: 021 - 3849715, atau e-mail: surya_d@budpar.go.id, humas@budpar.go.id
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008