New York (ANTARA News) - Harga minyak mentah "bercumbu" dengan sasaran 90 dolar AS pada Selasa waktu setempat, atau Rabu pagi WIB, sehingga mencapai rekor terendah dalam tujuh bulan terakhir, di tengah gejolak pasar finansial yang dapat mendorong turunnya permintaan energi, kata para pedagang. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Oktober, merosot 4,56 dolar AS dan ditutup pada 91,15 dolar AS per barrel. Di London, minyak mentah Brent dari Laut Utara untuk pengiriman November jatuh menjadi 89,22 dolar AS, posisi terendah dalam tujuh bulan, turun 3,16 dolar AS. OPEC pada Selasa menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak dunia untuk 2008 menjadi 1,02 persen dari sebelumnya 1,17 persen, sebagai antisipasi menghadapi penurunan permintaan yang telah terjadi di Amerika Serikat, konsumen energi terbesar dunia. Harga minyak mentah sekarang telah jatuh sekitar 10 dolar AS dalam dua sesi terakhir atau turun sekitar 38 persen, sejak mencapai rekor harga tertinggi di atas 147 dolar AS pada Juli. Minyak mentah jatuh "untuk alasan bahwa sangat sedikit yang dilakukan dengan pokok fundamental," kata Mike Fitzpatrick, dari MG Global, kepada AFP. "Harga dari aset-aset seluruh golongan terus terdorong turun oleh upaya meraih dana tunai dan menghidari risiko." Kekhawatiran mendalam tentang pelambatan dalam permintaan "kemungkinan membayangi pasar energi dalam jangka pendek, sementara jatuhnya institusi keuangan utama atau peristiwa (asuransi AS yang kesulitan) AIG, dapat mengakibatkan terjadinya aksi jual secara luas pada komoditas," kata analis dari Sucden, Andrey Kryuchenkov di London. Harga minyak jatuh lebih dari lima dolar AS, Senin, di tengah kegelisahan pasar global, menyusul kebangkrutan bank investasi Lehman Brothers dan perkembangan finansial memicu kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi AS. Di sektor asuransi, para investor menjauhi American International Group (AIG), di tengah ketakutan bahwa raksasa asuransi AS itu akan menjadi 'kartu domino' berikutnya yang jatuh, dengan sahamnya merosot hingga 70 persen pada Selasa sebelum kembali naik moderat. "Karenna catatan kemarin, gabungan berita buruk ekonomi (Lehman} dan berita relatif baik Badai Ike mengendurkan harga," kata Williams seorang analis WTRG Economics. Dia mengatakan bahwa setelah Badai Ike melewati Amerika Utara akhir pekan dan anjungan minyak di Teluk Meksiko beroperasi kembali. "Pelabuhan dibuka kembali. Ini berari mulai berproduksinya kembali kilang-kilang minyak dan gas alam," kata Williams. "Lebih dari dua kilang minyak sekarang melaporkan sebagian operasinya. Masalah utama lambatnya kilang minyak kembali beroperasi adalah ketersediaan listrik dan beberapa kasus air." Para pedagang di pasar minyak mempertahankan pantauannya pada kerusuhan di Nigeria, yang merupakan penghasil minyak mentah terbesar kedua di Afrika setelah Angola. Kelompok militan Nigeria Selatan mengatakan Senin, mereka telah menyerang instalasi minyak terbesar kedua Delta Niger, dalam waktu 24 jam setelah menyatakan "perang minyak" sebagai bagian dari kampanye untuk otonomi luas wilayah itu. Pergerakan Emansipasi Delta Niger (MEND) mengatakan telah menghancurkan statsiun alian minyak Alakiri, Royal Dutch Shell di selatan Rivers State, sementara seorang pejabat militer mengatakan penyerangan tersebut berhasil dipukul mundur. Keamanan di Nigeria Selatan yang kaya minyak memburuk sejak MEND muncul pada awal 2006, berbagai serangan, penculikan terhadap pekerja minyak asing dan sabotase dilakukan pada kedua fasilitas minyak di darat dan lepas pantai. (*)

Copyright © ANTARA 2008