Dua gol Muhammad Supriadi dan Ahmad Athallah Ar Raihan sukses mengantarkan Indonesia bangkit dari ketertinggalan dan mendulang kemenangan 2-1 atas Korsel.
Baca juga: Diwarnai kartu merah, tim pelajar Indonesia taklukkan Korsel 2-1
"Kalau mengincar seri nanti terlena, kita fokus menang. Saya fokus sama anak-anak untuk menang," kata pelatih yang akrab disapa Coach Ito itu dalam jumpa pers purnalaga.
Hasil itu juga sesuai prediksi Bambang dengan berkaca pada pertemuan-pertemuan kontra Korsel sebelumnya. Salah satu kuncinya adalah tidak patah semangat meski kemasukan lebih dulu.
"Saya melihat pengalaman lawan Korea, kita enggak boleh lengah dari menit awal. Asal jangan kecolongan, anak-anak akan naik. Itu yang saya pertahankan," kata Bambang.
Tim Indonesia kecolongan gol terlebih dahulu saat Hwang Hae Kwang membobol gawang yang dikawal Sabda Yoga Bhuana Putra. Tetapi kemasukan gol tersebut masih dapat dimaklumi Bambang karena laga itu memang merupakan pertandingan ketat.
Baca juga: Tim pelajar Indonesia akan hadapi ujian nyata saat lawan Korsel
Sejak menit ke-67, tim Indonesia harus tampil dengan sepuluh pemain karena M.Zein diusir keluar lapangan lantaran menerima kartu merah.
Bambang telah menyadari bahwa sang gelandang memang memiliki darah panas, meski dianugerahi kemampuan teknis yang bagus.
"Tadi saya sudah mengingatkan, kita pakai dua gelandang bertahan, kepada M.Zein supaya dia jangan lalai, dia punya intersep bagus tapi dia emosional itu yang mestinya ditahan," tuturnya.
Indonesia saat ini memuncaki klasemen sementara Grup B Kejuaraan Sepak Bola Pelajar Asia dengan koleksi enam poin hasil dari dua kemenangan.
Tim pelajar Indonesia akan kembali bertanding pada Rabu (20/11/2019) dengan menghadapi China, yang sekaligus menjadi laga pamungkas di fase grup.
Baca juga: Anggota tim pelajar Korsel jadi buruan swafoto para penonton
Baca juga: Pelatih tim pelajar China tidak terbebani oleh suporter Indonesia
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019