Jakarta (ANTARA News) - PT Bakrie Telecom Tbk menargetkan dapat memberikan layanan jasa telefon Sambungan Langsung Internasional (SLI) kepada masyarakat pada akhir 2008."Akhir tahun ini kita sudah bisa selesaikan pemasangan SKKL (Sistem Komunikasi Kabel Laut), sehingga akhir tahun ini kita bisa lakukan pelayanan SLI," kata Direktur Corporate Services PT Bakrie Telecom Tbk, Rakhmat Junaidi di Jakarta, Selasa.Sebenarnya Bakrie Telecom diberi jatah waktu dua tahun (2009) untuk mempersiapkan infrastruktur SLI setelah memenangkan tender SLI tahun lalu.Rakhmat mengatakan saat ini pembangunan infrastruktur SLI sudah mencapai 80 persen dan diharapkan akhir tahun bisa selesai dan dilanjutkan proses ULO (Uji Laik Operasi) oleh Ditjen Postel Depkominfo.Bakrie akan menjadi operator ketiga penyelenggara jasa SLI setelah Indosat dan Telkom. "Saat ini kita sedang melakukan proses membuka jaringan dengan operator SLI lainnya," katanya. Sesuai peraturan, kata Rakhmat, semua operator SLI harus saling membuka kode akses SLI agar pelanggan bisa memilih layanan SLI yang akan digunakan. Selain itu, Bakrie juga telah melakukan pembicaraan dengan lima operator SLI internasional, salah satunya Telstar. Untuk pendanaan pembangunan infrastruktur SLI, Bakrie Telecom mengambil dari Capex yang telah dianggarkan untuk tiga tahun (2008 - 2010) sebesar total 600 juta dolar AS, dimana Capex 2008 dianggarkan sebanyak 232 juta dolar AS. Rakhmat mengatakan sumber pendanaan berasal dari 50 persen penerbitan saham, 25 persen modal sendiri dan 25 persen "vendor financing". Sebelumnya Dirjen Postel selaku Ketua Tim Seleksi Penyelenggaraan Jaringan Tetap SLI, Basuki Yusuf Iskandar Jakarta, di Jakarta, Jumat (17/9/2007) mengumumkan PT. Bakrie Telecom Tbk ditetapkan sebagai pemenang seleksi tender melalui Keputusan Menkominfo Nomor 415/KEP/M.Kominfo/9/2007 tanggal 14 September 2007 mengalahkan PT Excelcomindo Pratama Tbk dan PT Natrindo Telepon Seluler (NTS). Menanggapi pengumuman tersebut, Rakhmat Djunaidi mengatakan sesuai komitmen pembangunan lima tahun pertama yang dinyatakan dalam dokumen tender, PT Bakrie Telecom akan membangun lima SGI yaitu di Jakarta, Surabaya, Batam, Makassar dan Medan, serta akan membangun satu "Landing Point" di Batam dengan rute jaringan internasional yang direncanakan menuju ke Singapura (Tier-1). Sedangkan dalam dokumen tender SLI yang diserahkan Tim Seleksi tender SLI, PT Bakrie Telecom berkomitmen menyediakan investasi untuk pembangunan infrastruktur dalam 5 tahun pertama adalah sebesar Rp222.899.000.000. Rakhmat menjelaskan pihaknya tetap berkomitmen untuk memberikan tarif yang terjangkau (affordable price) baik untuk pelanggan akhir maupun "corporate" untuk meningkatkan teledentitas teleponi di Indonesia. Sedangkan Direktur Utama PT Bakrie Telecom, Anindya N Bakrie mengatakan Bakrie Telecom menyatakan kesiapannya untuk segera membangun jaringan internasional selama tiga tahun sejak ijin prinsip diterbitkan oleh pemerintah. Dia menambahkan Bakrie Telecom akan mengusahakan level yang tersingkat mungkin untuk tersambung dengan negara tujuan internasional (Tier-1) karena akan berdampak pada efisiensi maupun efektivitas penyaluran "traffic" percakapan telepon internasional. Dalam lima tahun pertama, PT Bakrie Telecom berkomitmen membangun jaringan keterhubungan dengan Indonesia Internet Exchange (IIX) melalui FO, dan penyediaan jaringan transmisi antar SGI Jakarta - Batam, SGI Jakarta-Surabaya, SGI Surabaya-Makassar, SGI-Landing Point Batam serta Interkoneksi (SGI sentra mitra lokal).(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008