Jakarta (ANTARA News) - Setoran dividen PT Pertamina kepada pemerintah tahun 2009 diproyeksikan turun sekitar 15 persen menjadi Rp15,3 triliun dari target semula Rp18 triliun, terkait penurunan harga minyak di pasar internasional. "Target setoran dividen yang dipatok Rp18 triliun didasarkan asumsi harga minyak 120 dolar AS per barel," kata Sekretaris Menneg BUMN, Muhammad Said Didu, usai Rapat Kerja Kementerian BUMN dengan Komisi XI DPR, di Gedung MPR/DPR-RI, Jakarta, Selasa. Menurut Said, jika harga minyak turun maka setoran dividen Pertamina juga akan disesuaikan, yakni penurunannya setengah dari penurunan harga minyak. "Saat ini penurunan harga minyak di pasar internasional merosot hingga 30 persen sehingga penurunan dividen tergerus 50 persennya," kata Said. Namun tambahnya, penurunan sebesar itu belum mempertimbangkan "pay out ratio" atau rasio dividen terhadap laba bersih yang diperoleh perusahaan. "Kementerian BUMN tentu akan membicarakan masalah ini (setoran dividen) dengan Depkeu dan Pertamina," kata Said. Pada tahun 2008 proyeksi setoran dividen seluruh BUMN kepada pemerintah sebesar Rp31,244 triliun, terrmasuk dividen interim Rp8 triliun dan dividen Pertamina Rp4 triliun. Sedangkan setoran dividen pada APBN 2009 diusulkan Rp33 triliun, dengan memperhitungkan antisipasi "windfall harga minyak Pertamina dan dividen interim non Pertamina.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008