Jakarta (ANTARA) - Negara Kirgizstan mengirimkan 14 anggota delegasi untuk melihat lebih dekat pelatihan vokasi di empat Balai Latihan Kerja (BLK) Kementerian Ketenagakerjaan untuk mempelajari sistem pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia.

“Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan observasi terhadap implementasi Sistem Pelatihan Kerja Nasional, khususnya kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) termasuk pelaksanaan Sertifikasi Uji Kompetensi,” kata Sekretaris Ditjen Binalattas Kementerian Ketenagakerjaan Surya Lukita melalui siaran pers di Jakarta, Selasa.

BLK yang akan didatangi antara lain BLK Bandung, BLK Lembang, BLK Semarang dan BLK Solo.

Dalam rangka menekan pentingnya pengembangan dan pemanfaatan sumber daya manusia yang kompeten, Pemerintah Republik Kirgyzstan telah mengeluarkan kebijakan terkait optimalisasi pendidikan profesional serta pengembangan sumber daya manusia.

“Ini merupakan kunjungan pertama dari delegasi Kirgizstan dan tentu kita sangat menyambut baik kunjungan ini, karena nantinya kita bisa saling berbagi informasi satu sama lain terkait pengembangan pelatihan vokasi dari kedua negara,” kata Surya.

Baca juga: Kemenaker sebut BLK Sidoarjo siap beri pelatihan industri manufaktur

Baca juga: Legislator: BLK harus beradaptasi songsong Industri 4.0

Dia mengatakan saat ini Kirgizstan dihadapkan pada persoalan mengenai Strategi Pengembangan Pendidikan Nasional. Sistem TVET (Technical and Vocational Education Training) yang ada di Kirgizstan masih belum memenuhi persyaratan untuk menghasilkan tenaga kerja profesional dan memiliki kompetensi.

“Maka dari itu, kita paparkan mengenai implementasi konsep TVET yang telah kita jalankan sampai saat ini yang pada akhirnya nanti akan menghasilkan keluaran (output) berupa sertifikasi atau pengakuan kompetensi bagi mereka yang telah kompeten di bidangnya masing-masing," ungkap Surya.

Dalam kunjungan ini, Delegasi Kirgizstan akan berada di Indonesia dan melakukan studi banding dari tanggal 17 hingga 23 November 2019 dan dipimpin oleh Deputy Head of the Departement of Education, Culture and Sports dan didampingi oleh 13 (tiga belas) pejabat senior Kirgizstan dari perwakilan pemerintah, sektor swasta, akademisi dan lembaga pelatihan vokasi.*

Baca juga: DPR dorong pemerataan balai kerja berbasis pesantren

Baca juga: Kemenaker ambil alih BLK BP Batam

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019