Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada TNI untuk tidak meninggalkan profesionalitasnya sebagai salah satu identitas yang membedakan satuan TNI dengan lainnya.
Presiden menyampaikan hal itu dalam acara buka puasa bersama dengan para sesepuh dan jajaran Brigade Infanteri Lintas Udara (Brigif Linud) 17 Kujang I/Kostrad di Cijantun, Jakarta, Selasa.
"Saya ingin memberikan beberapa nasehat kepada seluruh prajurit dan perwira aktif TNI dengan berkaca pada identitas dan prestasi yang telah dihasilkan oleh Brigif Linud 17 ini," katanya.
Presiden mengatakan salah satu identitas satuan ini adalah Brigif Linud 17 merupakan satuan lintas udara yang dapat dengan cepat dapat dikerahkan kemanapun dan kapanpun, sehingga menjadi salah satu satuan elit di TNI khususnya TNI Angkatan Darat.
Kedua, satuan ini juga dikenal dengan profesionalitasnya yang tinggi sesuai pangkat, jabatan, dan tugas yang diembannya.
"Yang membedakan TNI dengan lainnya adalah profesionalitasnya seperti pantang menyerah dan tugas diatas segala-galanya. Jadi saya minta TNI jangan meninggalkan profesionalitasnya," ujarnya menegaskan.
Selanjutnya Kepala Negara juga mengingatkan kepada seluruh prajurit TNI untuk tetap menjaga kemanunggalannya dengan rakyat yang merupakan salah satu ciri TNI dibandingkan dengan lainnya.
"Saya ingat satuan ini (Brigif Linud 17) mempunyai kemampuan untuk melakukan pembinaan teritorial, yakni menjalankan tugas di tengah masyarakat seraya memelihara kedekatan dan kemanunggalan prajurit TNI dengan rakyat. Ini harus dilanjutkan, tetaplah dekat dengan rakyat dan sayangilah rakyat," katanya.
Presiden menambahkan prajurit TNI juga harus tetap menjaga prestasi dan nama baik yang selama ini telah diraih dalam mengemban misi perdamaian dunia dibawah payung Perserikatan Bangsa Bangsa.
"Brigif Linud 17 juga dikenal cakap dan terampil dalam menjalankan misi perdamaian PBB. Saat ini banyak satuan-satuan TNI yang dipercaya untuk menjalankan misi perdamaian PBB di beberapa daerah konflik di dunia," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut Presiden juga meminta kepada TNI untuk kembali dapat mempertanggungjawabkan apa saja yang sudah dicapai selama melakukan reformasi internalnya.
"Saya senang dan bangga karena TNI telah dapat mempertanggungjawabkan salah satu bentuk kemajuan selama 10 tahun reformasi internalnya dalam bantuk latihan gabungan 2008. Saya melihat segala upaya yang telah dilakukan untuk menjadi lebih profesional dalam 10 tahun reformasi sudah berjalan baik," katanya.
Terkait itu, Presiden meminta agar pada HUT ke-63 TNI yang dijadwalkan pada 14 Oktober 2008 di Surabaya, TNI lebih dapat mempertanggungjawabkan segala hal yang sudah dilakukan selama 10 tahun melakukan reformasi internal sejak 1998 lalu.
Usai melakukan buka puasa bersama dan shalat Maghrib, Presiden didampingi Ibu Negara, Panglima TNI Jenderal TNI Joko Santoso, Kepala Staf AD Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo, Pangkostrad Letjen TNI George Toisutta meninjau gedung perpustakaan Brigif Linud 17 yang pada Selasa sore (16/9) diresmikan oleh Kasad.
Presiden berpesan agar pembangunan perpustakaan dan renovasi sebagaian markas komando Brigif Linud 17 dapat mendukung kesiagaan satuan tersebut dalam menjalankan peran dan tugas pokoknya.
"Tolong dijaga ya," demikian katanya singkat.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008