"Kalau di tengah kota, semuanya sudah. Tak ada lagi jaringan internet di tengah kota yang lemot," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya, M. Fikser di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, Dinkominfo saat ini terus melakukan pembenahan infrastruktur jaringan fiber optik di berbagai wilayah. Saat ini, lanjut dia, pihaknya tengah fokus memasang jaringan fiber optik di wilayah Surabaya Barat.
Baca juga: 80 persen jaringan Telkom di Batam gunakan fiber optik
Dengan pembenahan jaringan, lanjut dia, diharapkan layanan internet di Kota Surabaya berjalan stabil. Selain itu sewa bandwidth-nya juga bisa lebih hemat karena jika jaringan fiber optik terpasang, maka penggunaan bandwidth juga akan berkurang.
"Selain di kantor pemerintah, pemasangan jaringan fiber optik juga di taman-taman sekaligus untuk suplai CCTV," ujarnya.
Fikser mengatakan jaringan fiber optik yang ada di traffict light atau lampu lalu lintas nantinya terkoneksi dengan CCTV berbasis face recognition atau teknologi yang bisa mengidentifikasi wajah seseorang secara digital.
"Face recognition nanti mengikuti jaringan yang kita bangun," katanya.
Berdasarkan data Dinkominfo, pada tahun 2019 jaringan fiber optik yang terpasang sepanjang 80 kilometer. Jaringan Fiber optik tersebut dipasang di kawasan pinggiran Surabaya Timur.
"Di tengah kota semua sudah fiber optik, sedangkan 80 kilometer ini untuk wilayah pinggiran," katanya.
Bahkan, di tahun 2020, Fikser mengatakan pemasangan jaringan fiber optik diproyeksikan untuk wilayah Surabaya Barat dan Utara. Apabila pemasangan jaringan fiber optik di tahun 2020 tuntas, maka layanan internet di Surabaya bebas lemot sudah clear.
"Ini artinya, jaringan internet dan CCTV yang terpasang di berbagai wilayah Kota Surabaya tidak putus-putus," uajrnya.
Baca juga: Papua Barat berharap fiber optik diperlebar hingga distrik
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019