Makassar (ANTARA News) - Manajemen PSM Makassar pasrah menerima sanksi yang akan dijatuhkan Badan Liga Indonesia (BLI) PSSI, menyusul kerusuhan penonton saat tim tuan rumah PSM menjamu tamunya Persela Lamongan dengan kekalahan 3-1 di stadion Andi Mattalata, Makassar, Senin malam. Asiten manajer bidang keuangan PSM, Suhardi Hamid di Makassar, Selasa, mengaku pihaknya pasrah bila BLI menjatuhkan sanksi atas tindakan anarkis penonton yang merusak beberapa bagian stadion, sehingga mengakibatkan pertandingan antara PSM melawan Persela Lamongan dihentikan wasit. Aksi penonton yang tidak puas atas kekalahan PSM, menyerbu masuk lapangan dan membobol pagar tembok pembatas stadion dan memburu pemain, sehingga pertandingan dihentikan. "Sanksi itu pasti ada, tinggal BLI yang melihat tingkat kejadiannya untuk menetapkan bobot hukumannya yang kemungkinan berupa denda Rp150 juta serta partai usiran pada laga kandang berikutnya, " ujar Suhardi. Manajemen PSM, ujar Suhardi tidak akan melakukan banding bila kelak sanksi itu benar-benar terjadi, biarlah kasus ini menjadi pelajaran bagi penonton sepakbola di daerah ini, tambahnya. Partai usiran yang akan dilakoni PSM adalah saat menjamu PSMS Medan pada 22 Oktober 2008. pertandingan ini kemungkinan akan dimainkan di stadion Gelora Mandiri Parepare, sekitar 155 km dari Makassar atau stadion Lagaligo Palopo 390 km dari Makassar. Pengurus yayasan Olahraga Sulsel (YOSS) akan mengundang panitia pelaksana pertandingan PSM untuk membahas rencana perbaikan stadion yang rusak, sehingga diharapkan dalam waktu tidak terlalu lama stadion bisa digunakan kembali, kata Sekretaris YOSS H Abd Kadir Buloto. Meski tidak menyebut jumlah kerugian akibat amuk penonton, namun Kadir menyatakan kerugian mencapai puluhan juta rupiah dan merupakan kerusakan paling parah sejak stadion itu dibangun pada tahun 1952. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008