Jakarta (ANTARA) - Pelebaran trotoar untuk pejalan kaki di Kawasan Strategis Daerah Cikini Raya oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus mengorbankan jalur sepeda yang baru berusia dua bulan di bawah Jembatan Kereta Cikini, Jakarta Pusat.

Adanya jalur sepeda yang dibongkar di kawasan Cikini Raya itu dibenarkan oleh Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi saat dihubungi, Selasa.

"Cuma perbaikan kok, enggak dihilangin cuma perbaikan. Nanti di trotoarnya tetap akan ada jalur sepeda," kata Irwandi.

Meski begitu, dia kurang mengetahui secara rinci panjang keseluruhan jalur sepeda yang dibongkar untuk pelebaran jalur pejalan kaki di Cikini.

Selain itu, Irwandi juga tidak mengetahui dana yang dikeluarkan untuk melakukan pengecatan ulang marka-marka jalan serta rambu lalu lintas untuk jalur sepeda di trotoar Cikini.

"Kurang tahu saya itu, yang tahu itu kan Bina Marga DKI," kata Irwandi.

Baca juga: Pengecoran picu kepadatan arus lalulintas Jalan Cikini Raya
Baca juga: Enam area akan miliki trotoar "complete street"

Sebelumnya, sebuah akun twitter bernama @iina_surbakti memprotes kebijakan Pemprov DKI dalam melakukan pelebaran jalur bagi pejalan kaki.

"Bikin jalur sepeda belum dua bulan udah kebongkar pelebaran trotoar, apa ga pada ngobrol ya di Pemprov? #Jakarta," cuit Iina.

Dalam unggahan itu pun Ina menyertakan foto jalur sepeda yang sudah dihancurkan oleh Dinas Bina Marga DKI dan digunakan sebagai tempat untuk menaruh pembatas trotoar.

Kawasan Cikini merupakan salah satu kawasan yang masuk program penataan prioritas dalam Kegiatan Strategis Daerah (KSD( DKI Jakarta.

Selain mengorbankan jalur sepeda, sebelumnya pemotongan pohon angsana yang dinilai rapuh juga dilakukan terkait penataan kawasan itu.
Baca juga: Dinas Bina Marga DKI targetkan kabel utilitas rampung Desember
Baca juga: Setelah di Cikini, kini giliran pohon-pohon di Kramat Raya ditebang

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019