Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan tim renegosiasi kontrak gas alam cair (LNG) Tangguh yang telah diputuskan dalam keputusan presiden (keppres) mulai bekerja Selasa (16/9). "Mereka sudah resmi bertugas hari ini," kata Presiden Yudhoyono sebelum memulai Sidang Kabinet mengenai Persiapan Lebaran di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa. Menurut Presiden, tim yang telah diputuskan pembentukannya pada sidang kabinet 28 Agustus lalu itu akan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Kepala Negara berharap tim bekerja secara transparan dan tidak perlu terlalu gaduh, karena tujuannya adalah untuk kepentingan bangsa dan masyarakat Papua pada khususnya. "Diharapkan dapat menjalankan tugas sebaik-baiknya, sedikit bicara banyak bekerja, tidak perlu banyak janji tapi Insya Allah banyak bukti," ujarnya. Presiden juga berharap di masa mendatang setiap kontrak kerja sama dibuat dengan baik, sehingga tidak merugikan bangsa dan negara. Presiden sebelumnya menerima tim renegosiasi kontrak gas alam cair (LNG) Tangguh. Tim renegosiasi LNG Tangguh terdiri atas sembilan orang diketuai oleh Plt Menko Perekonomian, Sri Mulyani Indrawati Dua menteri lain, yaitu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro dan Meneg BUMN Sofyan Djalil berperan sebagai nara sumber dalam tim tersebut. Sebagai sekretaris yaitu Sekretaris Menko Perekonomian sedangkan anggota terdiri atas empat orang, yaitu Dirjen Minyak dan Gas Bumi Evita Legowo, Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi R Priyono, Komisaris PT Pertamina Umar Said, dan Duta Besar RI untuk China, Sudrajat. Pemerintah telah memutuskan melakukan negosiasi ulang kontrak LNG Tangguh dengan pemerintah China karena harga tercantum dalam kontrak dibuat pada 2004 dinilai terlalu rendah dan merugikan pemerintah dalam kondisi harga minyak dunia saat ini. (*)
Copyright © ANTARA 2008