Jakarta (ANTARA News) - "Panic selling" atas bangkrutnya lembaga keuangan Lehman Brothers masih berlanjut dalam perdagangan saham di Bursa effek Indonesia (BEI), Selasa, sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi pagi ditutup turun tajam 4,53 persen atau berada dititik terendah sejak 7 November 2006. IHSG sesi pagi ditutup melemah 77,960 poin menjadi 1.641,294 atau titik terendah sejak penutupan pada 7 November 2006 di level 1.649,459. Indeks LQ45 turun 15,521 poin atau 4,57 persen ke level 323,782 atau terendah sejak penutupan 18 September 2006 di posisi 324,350. Analisa PT Valbury Asia Securities, dalam ulasan pasarnya, mengungkapkan bahwa pemicu koreksi indeks kali ini tidak lagi soal anjloknya harga minyak, namun lebih karena kepanikan pemodal global yang menemui jalan buntu atas penyelesaian krisis subprime mortgage, krisis kredit, dan meluas ke multi krisis lainnya. Bangkrutnya perusahaan Lehman Brothers, yang merupakan perusahaan yang didirikan oleh tiga orang Jerman pada 158 tahun silam meninggalkan utang sebesar 613 miliar dolar AS dan kehilangan hampir seluruh nilai sahamnya setelah diperdagangkan pada 0,21 dolar AS per saham semalam. Valbury mengungkapkan bahwa berita soal kebangkrutan Lehman Brothers mungkin bukan menjadi yang terakhir karena besarnya utang yang macet dapat menjadi bola salju dikemudian hari. Pemerintah AS melalui The Fed hanya mengucurkan bantuan likuiditas hingga 70 miliar dolar AS dan mungkin akan menurunkan kembali suku bunganya pada FOMC pertemuan nanti malam. Kondisi inilah yang membuat bursa global, regional dan BEI mengalami penurunan tajam. Penurunan ini diawali oleh indeks Dow Jones di Bursa AS yang melemah 504,48 poin (4,42 persen) ke posisi 10.917,50 dan langsung direspon oleh bursa regional, seperti indeks Hang Seng di bursa Hongkong anjlok 1.142,41 poin (5,90 persen) ke level 18.210,49 dan indeks Straits Times bursa Singapura terkoreksi 53,87 poin (2,17 persen) ke 2.432,67. Tekanan eksternal inilah yang membuat saham yang turun di BEI mendominasi sebanyak 177 dibanding yang naik hanya 11 dan 24 tidak berubah harganya. Penurunan indeks masih dipimpin oleh saham-saham unggulan, seperti Bumi Resources yang tertekan Rp375 menjadi Rp3.125, Tambang Timah yang turun Rp120 menjadi 1.230, Perusahaan Gas Negara terkoreksi Rp100 ke posisi Rp1.800, Antam melemah Rp90 ke level Rp930, Bakrie Plantations turun Rp80 ke harga Rp630, Tambang Batubara Bukit Asam terkikis Rp700 menjadi Rp8.300, Bank BRI melemah Rp75 ke level Rp4.725, Telkom tertekan Rp50 ke harga Rp6.200, dan Bank Mandiri turun Rp75 menjadi Rp2.175. Transaksi yang terjadi sebanyak 40.366 kali dengan jumlah saham yang berpindah tangan sebanyak 1,943 miliar dan nilai perdagangan Rp1,839 triliun. (*)
Copyright © ANTARA 2008