Washington (ANTARA News) - Para ilmuwan telah memperoleh gambar sebuah planet di luar sistem tata surya kita yang mengorbit sebuah bintang yang sangat mirip dengan Matahari. Hampir semua dari 300 benda langit yang disebut planet di luar tata surya yang ditemukan hingga kini telah dideteksi dengan menggunakan metode tak langsung, seperti perubahan yang diamati pada satu bintang ketika sebuah planet mengorbit secara langsung di depannya dari perspektif Bumi. Namun dalam temuan yang diumumkan Senin, ilmuwan University of Toronto mengatakan mereka menggunakan teleskop Gemini North di Mauna Kea, Hawaii, untuk mengambil gambar langsung planet tersebut, yang berukuran sebesar Jupiter tetapi dengan massa delapan kali lipat. Planet itu juga jauh lebih panas dibandingkan dengan Jupiter, kata mereka, seperti dilaporkan Reuters. Planet itu dan bintangnya yang diedarinya tampaknya terletak di Galaksi Bima Sakti kita, sekitar 500 tahun cahaya dari Bumi, kata para ilmuwan tersebut. "Selalu menjadi tujuan untuk mengambil gambar sebuah planet di sekitar bintang lain. Tantangannya, tentu saja, ialah semua planet jauh lebih redup daripada bintang," kata Ray Jayawardhana, salah seorang ilmuwan, dalam suatu wawancara telefon. Dari semua planet luar matahari yang diketahui, yang satu itu mengorbit paling jauh dari bintangnya. Planet tersebut berada sekitar 11 kali lebih jauh dari bintangnya dibandingkan dengan Neptunus, yakni planet paling luar dalam sistem tata surya kita, dari matahari, kata para ilmuwan itu. Mereka mengatakan mereka berusaha mengkonfirmasi bahwa planet tersebut tentu saja mengorbit bintang itu saat muncul, tapi mungkin diperlukan waktu hingga dua tahun untuk memperoleh data itu. "Bintang tersebut sangat khas. Itu seperti matahari, hanya lebih muda. Tetapi planet ini sangat tak biasa. Itu seperti ujung massa semua planet luar Matahari yang sejauh ini ditemukan. Dan itu juga sangat jauh dari bintang kita," kata Jayawardhana. Sebelumnya, satu-satunya planet atau objek serupa yang telah secara langsung tergambar di luar sistem tata surya baik yang mengambang bebas di udara dan tak mengorbit satu bintang, atau mengorbit cebol coklat, bintang gagal yang tak mencapai massa yang diperlukan untuk menyulut fusi nuklir yang khas bagi satu bintang. Jayawardhana mengatakan para ilmuwan memiliki bukti mengenai keberadaan air dan karbon monoksida di atmosfir planet itu. Planet tersebut diduga bukan calon yang baik bagi kehidupan khusus di satu wilayah karena planet itu kelihatan sebagai gas raksasa, suatu jenis planet yang tak dapat dihuni, dan karena usianya sangat muda. Bintang tersebut dipandang sebagai baru lahir, dan terbentuk sekitar lima juta tahun lalu. Matahari berusia sekitar 4,5 miliar tahun. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008