Pariaman, Sumatera Barat (ANTARA) - Pemerintah Kota Pariaman menyiapkan Peraturan Wali Kota untuk melindungi dan menjaga kelestarian pohon pinago, yang terbukti efektif melindungi pesisir pantai dari abrasi.

Wali Kota Pariaman Genius Umar di Pariaman, Selasa, mengatakan bahwa pohon pinago dulu banyak di Pariaman, namun kemudian ditebangi oleh warga yang belum mengetahui fungsi sebagai penjaga kawasan pesisir.

Pemerintah Kota menyiapkan peraturan khusus supaya pohon pinago lestari. "Pohon pinago nantinya akan ditanam di sepanjang pantai Kota Pariaman sehingga dapat mengurangi dampak abrasi dan melindungi warga jika terjadi tsunami," katanya.

​​​​​Pohon pinago, ia menjelaskan, akarnya kuat mencengkeram tanah hingga bagian dalam sehingga cocok mampu menahan abrasi.

Pemerintah Kota juga berencana melakukan penanaman bibi pohon pinago pada peringatan Hari Nusantara Nasional yang puncaknya akan dilaksanakan di Pariaman pada 13 Desember 2019.

"Nanti akan ada agenda penanaman mangrove di Pariaman, jadi kami juga akan memasukkan agenda menanam pohon pinago," ujarnya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo merekomendasikan penanaman pohon pinago asal Kota Pariaman untuk mengatasi abrasi pantai.

"Selain cemara udang, waru, ketapang ternyata ada jenis tumbuhan lainnya yang bisa menahan ombak untuk mengurangi dampak abrasi," kata dia saat meninjau pohon pinago berusia puluhan tahun di Pantai Pariaman.

BNPB bersama Pemerintah Kota Pariaman akan mengumpulkan biji pinago untuk pembibitan dan kemudian membagikan bibitnya ke daerah-daerah yang menghadapi abrasi.

Baca juga:
Mangrove Karangsong, penahan abrasi sekaligus wahana edukasi
Warga Jatim diajak tanam cemara udang untuk cegah abrasi

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019