Mayoritas korban tewas dalam serangan di Wadi Rabea, sekitar 21 km dari ibu kota Tripoli, tampaknya adalah para migran. Selain itu, ada dua warga negara Libya, kata Utusan PBB untuk Libya Ghassan Salame kepada Dewan Keamanan.
Gambar yang diunggah otoritas menunjukkan sejumlah korban luka berpakaian sipil yang berlumuran darah terbaring di dalam ambulans atau fasilitas medis.
Tripoli sejak April kerap diserang oleh pasukan yang loyal kepada Khalifa Haftar, komadan yang berbasis di Libya timur. Serangan oleh Tentara Nasional Libya (LNA) sekejap berhenti dan kedua pihak menggunakan drone serta pesawat tempur untuk melancarkan serangan udara di tengah pertempuran sporadis.
Serangan udara LNA kerap menghantam sejumlah kawasan sipil di Tripoli. Pejabat di Libya timur yang dihubungi Reuters pada Senin menuturkan mereka tidak memiliki informasi soal serangan udara pasukannya.
"Terlepas apakah serangan itu sengaja menargetkan pabrik tersebut atau salah sasaran, serangan itu kemungkinan merupakan kejahatan perang," kata Salame.
Lebih dari 200 warga sipil tewas dan 128.000 orang lainnya mengungsi akibat konflik, menurut Salame.
Sumber: Reuters
Baca juga: AS minta LNA Haftar berhenti menyerang Tripoli
Baca juga: Otoritas Libya dukungan PBB sita pesawat dari Libya timur
Baca juga: Serangan udara AS di Libya selatan menelan belasan korban
Libya Minta Bantuan Tanggulangi Terorisme
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019