London (ANTARA News) - Pasar saham global rontok pada Senin, karena kejatuhan dramatis bank investasi AS Lehman Brothers memicu penurunan tajam seluruh sektor keuangan di tengah kecemasan akan datangnya berita yang lebih buruk, kata para dealer.
Bursa saham Eropa turun antara tiga hingga empar persen, Wall Street merosot setelah Lehman Brothers menyatakan kebangkrutannya dan penjualan rivalnya yang tengah menderita di Wall Street, Merrill Lynch kepada Bank of America.
Bank-bank sentral, dipimpin oleh Federal Reserve AS, menyuntikan puluhan miliar dolar AS ke dalam sistem keuangan untuk menghadang setiap "rush" (penarikan dana besar-besaran) likuiditas karena para investor menarik uangnya keluar dari saham dan mencari tempat yang aman.
Korban jatuh pertama Asia setelah Lehman Brothers mengajukan kebangkrutan (pailit) guna melindungi aset dan memaksimalkan nilai perusahaan, diikuti Timur Tengah, Rusia dan Eropa sebelum mengguncang pasar-pasar Amerika Utara dan Selatan.
"Kebangkrutan Lehman Brothers telah mengirimkan sebuah guncangan besar melalui pasar-pasar keuangan karena ini merupakan korban terbesar krisis kredit yang dimulai pada Agustus 2007 dan telah dipertimbangkan juga menjadi kegagalan terbesar," kata ekonom Global Insight, Howard Archer.
"Di sana sungguh-sungguh terjadi kekhawatiran yang meluas tentang eksposur bank-bank terhadap Lehman Brothers, bukan hanya di AS tapi juga di Eropa. Kebangkrutan Lehman juga meningkatkan kekhawatiran bank-bank lain dapat gagal."
Pada waktu yang sama, dolar turun tajam terhadap euro sebelum pulih kembali dari beberapa penurunannya di tengah perdagangan yang rapuh, sementara harga minyak merosot ke posisi terendah tujuh bulan di bawah 93 dolar AS karena kekhawatiran krisis akan memperlambat pertumbuhan dan menahan permintaan energi.
Di Wall Street, saham-saham turun 2,72 persen sekitar 1600 GMT.
"Selain itu, segalanya terdorong ke samping karena pasar saham berupaya memperhitungkan apakah yang akan diperbuat pasar saham dan ekonomi menyusul penjualan Merrill dan kebangkrutan Lehman," kata Al Goldman dari Wachovia Securities.
Beberapa analis mencemaskan efek gelombang dari masalah keuangan karena perusahaan-perusahaan berhubungan dengan Lehman Brothers, untuk menutupi posisi mereka, mungkin lebih mendorong tekanan jual.
Mereka mengatakan bahwa lilitan terakhir yang diberikan krisis kredit perumahan AS, yang diklaim merupakan korban terbesar, Federal Reserve diperkirakan akan menurunkan suku bunganya dalam pertemuan mereka pada Selasa.
Di Kanada, saham-saham turun sekitar tiga persen, sementara di pasar Brasil, terbesar di Amerika Selatan, turun lima persen pada pembukaan pasar dan kemudian menujukkan penurunan sekitar empat persen.
Di London, indeks FTSE 100 turun 3,92 persen menjadi 5.204,20 poin. Di Paris, indeks CAC 40 jatuh 3,78 persen menjadi 4.168,97 poin dan di Frankfurt, indeks DAX, menyusut 2,74 persen menjadi 6.064,16 poin.
Indeks Euro Stoxx 50 dari saham-saham perusahaan terkemuka zona euro turun 3,67 persen.
Euro berada pada 1,4168 dolar AS.
Di Asia, pasar saham Jepang, China, Hong Kong dan Korea Selatan tutup untuk libur publik. Sementara Sydney turun 1,8 persen dan Singapura turun 3,27 persent.
Tempat lainnya di Eropa,, Brussel turun 3,49 persen, Madrid turun 4,50 persen, Italia turun 3,72 persen, Belanda turun 3,64 persen dan Swiss turun 3,83 persen.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008