Pasuruan (ANTARA News) - Kapolresta Pasuruan AKBP Harry Sitompul, Senin malam, mengungkapkan berdasarkan hasil visum korban tewas dalam tragedi zakat di Pasuruan adalah karena kekurangan oksigen, pingsan dan terinjak-injak. Kapolresta mengatakan, saat itu terjadi petugas keamanan dan petugas kesehatan tidak ada di lokasi kejadian sehingga para korban tidak tertolong. Harry mengatakan, korban tewas sebanyak 21 orang yang telah berhasil diidentifikasi sudah diambil keluarganya, sedangkan sepuluh korban luka masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soedarsono, Pasuruan. Sejumlah mobil ambulans yang disediakan Pemkot dan Pemkab Pasuruan dikerahkan untuk mengantar korban ke rumah masing-masing. Di lokasi kejadian di Gang Pepaya Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Pasuruan, polisi telah memasang `police line` (garis polisi). Polisi sendiri terlihat masih sibuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian, sedangkan rumah pemberi zakat, H Syachon Fikri tampak sepi. Sebanyak 16 orang telah dimintai keterangan oleh polisi. "Yang dimintai keterangan mungkin bertambah karena kami berupaya mencari keterangan sebanyak-banyaknya," kata Kapolresta Pasuruan AKBP Harry Sitompul. Polisis belum menetapkan tersangka terkait tragedi zakat tersebut. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008