Jakarta (ANTARA) - Pemerintah meminta para pemudik mewaspadai sejumlah lokasi jalur mudik yang rawan mengalami pergerakan tanah atau longsor. Kepala Badan Geologi Departemen ESDM R Sukhyar di Jakarta, Senin mengatakan, masa mudik lebaran tahun 2009 yang berbarengan dengan mulai masuknya musim penghujan membuat sejumlah jalur mudik menjadi rawan longsor. "Waspada di sini berarti pemudik harus tahu jalur alternatif di lokasi yang rawan," kata Sukhyar. Sukhyar menyebutkan, sebagian besar lokasi longsor berada di selatan Jawa yang merupakan daerah pegunungan. Klasifikasi rawan beragam mulai dari rendah, menengah, hingga tinggi. Di Jawa Barat ada sekitar 80 lokasi rawan, sedangkan Banten terfokus di 16 titik. Jalur rawan di Jawa Barat antara lain adalah Bandung-Tasikmalaya, Garut-Tasikmalaya, Nagrek-Malangbong, Rangkasbitung-Bogor, Ciawi-Cianjur, Sukabumi-Pelabuhanratu, Bandung-Cianjur, Sumedang-Subang dan Padalarang-Purwakarta. Sementara di Jawa Tengah dan Jawa Timur jalur rawan ada di rute Purwokerto-Tegal, Banjarnegara-Wonosobo, Wonosobo-Purworejo, Purworejo-Yogyakarta, Semarang-Ambarawa, Batang-Kendal, Blitar-Malang, Kepanjen-Lumajang, Sitobondo-Besuki, Bondowoso-Situbondo dan Pasuruan-Tosari. Sukhyar juga mengingatkan pemudik untuk mewaspadai sejumlah gunung api yang kini masih aktif di antaranya Papandayan (Jabar), Bromo dan Semeru (Jatim), Egon (NTT), Karang Etang, Lokon, dan Soputan (Sulut), Dukono, Gamkonora, Ibu, Gamalama (Maluku Utara) dan Anak Krakatau di Selat Sunda. Selama Lebaran, sebagian dari gunung-gunung tersebut menjadi objek wisata. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008