belanja terbesar adalah untuk dinikmati masyarakat dan untuk bansos-bansos

Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan berbagai capaian pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintah melalui realisasi belanja kementerian dan lembaga (K/L) yang hingga Oktober 2019 mencapai Rp633,5 triliun atau telah memenuhi 74 persen dari target APBN yaitu Rp855,4 triliun.

“Saya memberikan beberapa elaborasi mengenai output-output strategis dari kementerian yang sudah dicapai sampai Oktober,” katanya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin.

Sri Mulyani mengatakan melalui realisasi belanja tersebut berhasil mewujudkan beberapa output strategis seperti pada sektor infrastruktur yaitu berupa pembangunan jalan baru mencapai 183,4 kilometer, rel kereta api sepanjang 141,7 km, pembangunan jembatan sepanjang 6,43 kilometer, dan pembangunan jalan tol sepanjang 9,3 kilometer.

Sementara itu, dari sisi pembangunan sumber daya manusia di bidang pendidikan telah terealisasi output Beasiswa Afirmasi Dikti (ADIK) sebanyak 5.224 orang mahasiswa, tunjangan profesi dosen kepada 133.417 orang, dan penyaluran Bidikmisi/KIP (Kartu Indonesia Pintar) Kuliah kepada 356 ribu mahasiswa.

Baca juga: Menkeu: Realisasi belanja negara Rp1.798 triliun hingga Oktober 2019

Kemudian, pemberian bantuan dalam rangka program Indonesia Pintar kepada 12,9 juta siswa, peningkatan sarana pendidikan dasar dan menengah sebanyak 4,6 ribu unit, Tunjangan Profesi Guru (TPG) Non PNS kepada 222,6 ribu orang, sertifikasi kepada 40,4 ribu orang, serta pendidikan kecakapan kerja kepada 57,6 ribu orang.

Sedangkan dari segi pendidikan agama output yang telah terealisasi adalah penyaluran KIP kepada 1,3 juta siswa, penyaluran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada 7,7 juta siswa, penyaluran Bidik Misi kepada 19,4 ribu mahasiswa, dan TPG Non PNS kepada 146,9 ribu orang.

Menkeu melanjutkan capaian juga terjadi pada bidang kesehatan yaitu terdiri atas 96,7 juta untuk Penerima Bantuan Iuran–Jaminan Kesehatan Nasional (PBI-JKN), penyediaan makanan tambahan bagi ibu hamil kekurangan energi kronik (KEK) dan balita kekurangan sebanyak 135,2 ribu, 572 layanan pengendalian penyakit tuberculosis (TB), 13 paket penyediaan obat, dan perbekalan kesehatan serta penugasan tenaga kesehatan sebanyak 2.619 orang.

Baca juga: Kemenkeu harapkan realisasi belanja membaik triwulan IV-2019

Tak hanya itu, capaian juga diraih untuk sektor perlindungan sosial yaitu berupa program keluarga harapan yang mencapai 9,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan bantuan pangan non tunai sebesar 15,3 juta KPM.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan terus mendorong penggunaan APBN secara tepat sasaran dan efisien sehingga semakin mampu mendukung berbagai pembangunan yang dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia.

“Semuanya adalah untuk masyarakat jadi kalau kita lihat APBN kita walaupun tekanan sangat besar namun belanja terbesar adalah untuk dinikmati masyarakat dan untuk bansos-bansos dan belanja,” tegasnya.

Baca juga: Sri Mulyani harapkan percepatan eksekusi belanja modal

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019