Pertimbangan pelaksanaan ujian lebih dahulu karena teman-teman Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang harus diselesaikan, terutama karena kondisi semenjak kerusuhan, sulit mengumpulkan data siswa,
Jayawijaya, Papua (ANTARA) - Pelajar di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mulai mengikuti ujian atau penilaian akhir semester (PAS) lebih dahulu pada Senin ini dibandingkan pelajar di kabupaten lain di Provinsi Papua sebagai dampak kerusuhan beberapa waktu lalu.
"Pertimbangan pelaksanaan ujian lebih dahulu karena teman-teman Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang harus diselesaikan, terutama karena kondisi semenjak kerusuhan, sulit mengumpulkan data siswa, baik yang masih ada, yang keluar tanpa keterangan, penitipan hingga siswa yang keluar karena mutasi resmi," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya Bambang Budiandoyo di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Senin.
Ia mengatakan ujian dilaksanakan lebih awal dari kalender pendidikan yang terjadwal 2 Desember mendatang.
"Dari hasil pertemuan kepala-kepala sekolah yang dihadiri sekda, mereka sepakat ujian atau penilaian akhir semester (PAS) ganjil dilakukan pada hari ini, Senin (18/11)," katanya.
Ujian atau PAS itu dilakukan pada tingkat SD, SMP dan SMA serta SMK.
Menurut dia, pertimbangan lainnya adalah guru-guru perlu menyiapkan diri untuk memperbaharui data penjamin mutu pendidikan (PMP) pada aplikasi yang baru dikeluarkan.
"Itu butuh fokus karena aplikasi baru. PAS tidak sesuai dengan kalender pendidikan karena kesepakatan kepala sekolah yang diakomodasi oleh pemda dan dinas," katanya. P
Pertimbangan kedua, ada kegiatan yang memang memfokuskan guru untuk melakukan administrasi kesiswaan dan administrasi penilaian untuk anak-anak.
Ia mengatakan PAS akan berlanjut hingga Jumat, (22/11) atau Sabtu, (23/11).
"Soal berapa lama, secara insidentil masing-masing sekolah mengaturnya. Di mana sehari ada yang satu mata pelajaran, atau dua mata pelajaran. Yang penting semua mata pelajaran yang diajarkan itu harus diujikan dan ada nilainya," demikian Bambang Budiandoyo.
Baca juga: Polres Jayawijaya tempatkan personel di setiap sekolah
Baca juga: 200 anak sekolah bakar kantor bupati Jayawijaya
Baca juga: Pemerintah hidupkan 7 sekolah mati di Papua
Baca juga: 12 sekolah di Jayawijaya-Papua tidak beroperasi
Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019