Jakarta (ANTARA News) - Kepemilikan asing terhadap surat utang negara (SUN) hingga saat ini masih stabil yaitu mencapai porsi sekitar 20 persen meskipun terjadi gejolak global di pasar modal dan pasar keuangan. "Memang pasar SUN agak sepi dengan kondisi global seperti ini, tetapi tidak ada redemption," kata Dirjen Pengelolaan Utang Departemen Keuangan (Depkeu) Rahmat Waluyanto kepada wartawan di Jakarta, Senin. Ia menyebutkan, dalam dua bulan terakhir porsi kepemilikan asing terhadap total SUN yang diterbitkan pemerintah mencapai sekitar 20 persen. Berdasar data terakhir Depkeu, tercatat kepemilikan asing terhadap SUN pada 12 September 2008 mencapai Rp107,12 triliun (19,78 persen). Jumlah tersebut memang turun sebesar Rp39 miliar dibanding per 11 September 2008 yang mencapai Rp107,51 triliun atau porsinya mencapai 19,85 persen. Menurut Rahmat, sebesar 70 persen dari SUN yang dimiliki asing itu merupakan SUN bertenor panjang yaitu berjangka waktu lima tahun ke atas. "Artinya investor asing tetap memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap kinerja perekonomian Indonesia dalam jangka panjang," kata Rahmat. Secara lebih rinci Direktur Surat Berharga Negara (SBN) Ditjen Pengelolaan Utang, Bimantara Widyadjala mengatakan, per 12 September 2008, total SUN yang diterbitkan pemerintah mencapai Rp541,7 triliun. Jumlah itu terdiri dari SUN yang dimiliki oleh bank sebesar Rp263,89 triliun, dimiliki oleh institusi pemerintah atau Bank Indonesia sebesar Rp17,75 triliun, dan yang dimiliki oleh institusi non bank sebesar Rp260,06 triliun. "Institusi/perusahaan non bank terdiri dari reksadana Rp35,43 triliun, asuransi Rp52,91 triliun, asing Rp107,12 triliun, dana pensiun Rp30,15 triliun, sekuritas Rp0,60 triliun, dan lain-lain sebesar Rp33,84 triliun," kata Bimantara. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008