Medan (ANTARA News) - Direksi maskapai penerbangan Sriwijaya Air mengaku belum menerima larangan menambah armada pesawat yang dikeluarkan Departemen Perhubungan. "Saya belum mendengar ada pembatasan dan pelarangan untuk menambah pesawat, memang kami berencana memasukan empat unit pesawat," ujar Direktur Keuangan Sriwijaya Air Gabriella Sonia Bongoro di Medan, Senin. Gabriella menerangkan, rencana memasukan empat unit pesawat masing-masing dua unit Boeing 737-300 dan dua unit Boeing 737-400 itu, saat ini masih dalam tahap proses pengurusan izin. Penambahan armada dilakukan setelah Sriwijaya membuka rute baru baik domestik dan internasional dari 31 rute yang ada. Saat ini Maskapai memiliki 19 pesawat masing-masing 14 unit Boeing 737-200, empat Boeing 737-300 dan Boeing 737-400 satu unit. Sriwijaya baru saja membuka rute Medan - Penang (Malaysia) Senin ini (15/9), dilanjutkan 14 hari kemudian dengan rute baru lainnya Jakarta - Ambon pada 29 September 2008. "Cita-cita kami adalah ingin merajut Sumatera dan hari ini kami melakukan penerbangan perdana untuk pertama kalinya rute luar negeri Medan-Penang dan akhir September mendatang menyusul rute domestik Jakarta-Ambon," ungkapnya. Beberapa waktu lalu, Departemen Perhubungan melarang Sriwijaya Air menambah armada pesawat menyusul kecelakaan pesawat Boeing 737-200 milik maskapai itu di Bandara Sultan Thaha, Jambi, Rabu (27/8). "Penerbangan Sriwijaya Air dilarang menambah pesawat sampai mampu meningkatkan kualitas `safety`-nya," kata Direktur Sertifikasi Kelaikan Udara Ditjen Perhubungan Udara Yurlis Hasibuan. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008