Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Polisi Sutanto mengimbau warga masyarakat yang ingin berzakat hendaknya mendatangi warga yang ditujunya satu persatu atau melalui undangan secara khusus, tidak perlu mengumumkan rencananya."Kita harapkan kalau warga ingin bersedekah mungkin tidak dengan cara seperti itu. Tapi lebih bagus mendatangi ke warga-warga yang mau diberi sumbangan tadi, ya diundang (secara khusus)," kata Kapolri di Kantor Kepresidenan Jakarta, Senin, saat diminta komentarnya mengenai peristiwa pembagian zakat di Jawa Timur yang meminta korban jiwa.Menurut Kapolri, jika diumumkan secara luas maka siapa pun bisa datang dan situasi menjadi tidak terkendali."Jangan diumumkan karena nanti jadi tidak terkendali. Kalau diumumkan semuanya datang dan tidak terkendali," ujarnya. Dia juga mengimbau agar warga masyarakat yang berada dalam situasi tersebut berhati-hati. "Kita minta warga amankan diri sendiri," katanya. Sementara itu, korban tewas pada peristiwa pembagian zakat yang dilakukan keluarga seorang dermawan, H. Syaichon di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo Kota Pasuruan, Jawa Timur, Senin (15/9), tercatat 21 orang. Para korban tersebut adalah warga pedesaan yang berharap dapat pembagian zakat dengan nilai nominal Rp30 ribu per orang. Ribuan warga yang antre di gang rumah dermawan itu harus berdesakan. Pembagian baru berlangsung sekitar seperempat jam, akhirnya dihentikan. Tidak ada aparat keamanan, baik dari Pemkot maupun polisi setempat, karena kegiatan yang rutin dilakukan setiap 15 Ramadan itu tidak dilaporkan (izin) sebelumnya.(*)

Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2008