Jakarta, (ANTARA News) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meminta kepada para pelaku pasar agar tetap tenang meski juga tetap waspada menyikapi persoalan lembaga keuangan di luar negeri yang membawa sentimen negatif. "Itu tidak perlu kemudian direaksikan dengan terlalu berlebihan yang kemudian menimbulkan kerusakan lebih besar," kata Menkeu di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin. Menkeu menambahkan imbauan kepada pelaku pasar itu telah disampaikannya dalam pertemuan dengan para analis. Pemerintah dan BI pun, lanjut dia, saat ini mengambil sikap tetap tenang dan waspada sehingga ia berharap pelaku pasar dapat mengambil sikap sama guna bersama-sama menghadapi persoalan. BI, kata menkeu, melakukan tindakan-tindakan dari kebijakan moneter untuk menjamin bahwa tidak akan terjadi masalah likuiditas. "Dengan para analis kita meng`update` kondisi ekonomi kita. Kita juga memberikan penjelasan kepada mereka karena banyak sekali dalam suasana guncangan dari eksternal, para `fund manager` analis cenderung kemudian sangat sensitif dengan skenario atau berita yang menimbulkan potensi kerawanan di negeri kita," tuturnya. Pemerintah, kata Menkeu, terus berkoordinasi dengan BI agar likuiditas tidak dipakai untuk spekulasi, terutama untuk mata uang. "BI tadi menyampaikan hal-Hal yang tidak perlu dikhawatirkan terhadap kondisi neraca pembayaran sehingga spekulasi terhadap mata uang tidak perlu terjadi," ujarnya. Kepada para analis, Menkeu juga telah meminta agar mereka membuat kuotasi berdasar suatu basis serta tidak membuat panik perekonomian yang akan menimbulkan kerugian bersama. "Kalau kita sama-sama menjaga ketenangan ini dengan kewaspadaan, maka tidak perlu terjadi `over shoot` itu," ujarnya. "Over shoot", lanjut Menkeu, seringkali menyebabkan kuotasi nilai tukar sampai angka yang sebenarnya tidak realistis serta kenaikan suku bunga yang tidak realistis karena memang tidak didasari fundamental atau kondisi dasar yang sesuai.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008