Kupang (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT melaporkan seekor buaya yang dipelihara oleh instansi tersebut di tempat penangkaran buaya berhasil bertelur 70 butir.
"Saya sudah cek buaya bertelur di kandang tempat penangkaran itu dan ini merupakan kejadian langka," kata Kepala BBKSDA Timbul Batubara kepada wartawan di Kupang, Senin (18/11).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan bertelurnya seekor buaya betina yang ditangkap dan ditangkar di kadang milik BBKSDA yang terletak di kelurahan Kelapa Lima Kota kupang.
Ia mengatakan bahwa biasanya buaya itu tak pernah mau bertelur di kadang, tetapi justru bertelur di rawa-rawa yang lebih nyaman.
"Ini kejadian langka. Biasa buaya kalau bertelur di tempat yang memang menurut mereka nyaman dan aman. Nah, sepertinya bagi buaya yang bertelur itu tempat penangkaran ini aman dan nyaman bagi mereka," kata dia.
Baca juga: Masyarakat Lirik temukan buaya betina bertelur
Baca juga: Buaya bikin resah masyarakat ditangkap di Kupang
Namun sayang, dari 70 butir telur itu hanya tersisa tujuh butir yang selamat. Hal ini karena dihancurkan sendiri oleh induk buaya tersebut yang memang sedang agresif.
"Di dalam kandang itu ada beberapa buaya juga, nah untuk melindungi telur-telurnya tergadang ekornya menyentuh telur-telur itu sehingga pecah sendiri," kata dia.
Tetapi saat ini ujar dia, pawang buaya yang bernama Agen sudah mengamankan tujuh butir telur itu dengan cara ditaruh di atas pasir agar tidak hancur lagi oleh induk buaya tersebut.
Buaya yang bertelur itu, kata dia, adalah buaya yang ditangkap di sekitar Pulau Rote beberapa waktu lalu dan dibawa ke Kupang untuk dirawat.
Saat ini di tredpat enam ekor buaya di tempat penangkaran buaya di Kelapa Lima tersebut.*
Baca juga: Warga eks Timtim Kupang tewas diterkam buaya
Baca juga: Seorang pelajar di Kupang tewas dimangsa buaya
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019