Jakarta (ANTARA News) - Pengamat kepolisian, Neta S Pane, menyatakan Kapolri baru pengganti Jenderal Polisi Sutanto harus mampu menata perilaku para polisi lalu lintas (polantas) yang selama ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat. "Lalu lintas adalah "etalase" Polri, namun justru banyak dikeluhkan oleh masyarakat," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) itu kepada wartawan di Jakarta, Senin. Dikatakannya, sebagai etalase atau cermin, maka lalu lintas seharusnya memberikan kesan baik kepada masyarakat, sehingga dari etalase saja, masyarakat dapat merasakan pelayanan Polri secara keseluruhan. "Kalau etalase sudah dikeluhkan, masyarakat akan tetap menilai citra polisi terus buruk," katanya. Terkait dengan pencalonan Komjen Pol Bambang Hendarso Danuri sebagai Kapolri, Neta menegaskan, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri ini harus menempatkan program penataan lalu lintas sebagai prioritas utama. "Dalam 100 hari kerja pertama, Bambang Hendarso harus menata lalu lintas sebagai etalase Polri," katanya. Terkait dengan program lain, Neta menyarankan agar Kapolri baru cukup melanjutkan apa yang pernah dilaksanakan oleh Sutanto, dengan tetap konsisten memberantas judi, pembalakan liar, narkoba dan kejahatan jalanan. Jumat (12/9) lalu, Kapolri Jenderal Pol Sutanto mengingatkan calon Bambang Hendarso agar memperbaiki perilaku anggota polisi yang selama ini masih dikeluhkan masyarakat. "Di sana-sini masih ada kelakuan anggota polisi yang dikeluhkan warga. Ini harus dibenahi," katanya. Sutanto mengatakan, upaya mengubah itu memang tidak bisa dilakukan seketika, tetapi melalui berbagai tahapan. "Saya kira sudah banyak hal dilakukan dalam mereformasi Polri, namun masih ada saja perilaku dan budaya yang masih harus diperbaiki," katanya. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008