Yogyakarta, (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Jusman Syafei Djamal, Senin, meninjau kesiapan Terminal Bus Giwangan dan Stasiun Kereta api Tugu Yogyakarta terkait dengan angkutan Lebaran. "Terminal dan stasiun sudah siap 90 persen," kata Menhub setelah melihat kesiapan sarana dan prasarana untuk pelayanan arus mudik maupun arus balik Lebaran. Bahkan, kata dia, di Terminal Bus Giwangan Yogyakarta akan dilakukan tes urine terhadap pengemudi bus, untuk memastikan yang bersangkutan benar-benar siap mengoperasionalkan bus, dan tidak dalam kondisi mabuk karena mengkonsumsi minuman beralkohol. Mengenai harga tiket, menteri mengingatkan daftar harga tiket harus jelas dan ditempel atau dipajang di tempat yang mudah dibaca calon penumpang. Ia berharap pada masa Lebaran nanti bisa diantisipasi sehingga tidak ada calo tiket yang merugikan masyarakat. Sedangkan bagi armada yang menaikkan tarif melampaui ketentuan, menurut menhub operatornya akan ditindak. "Dalam urusan ini yang bertanggungjawab kepala terminal dan berkordinasi dengan kepolisian, terutama dalam mengantisipasi adanya calo tiket," katanya. Sanksi terhadap pelanggar ketentuan tarif akan diberikan oleh dinas perhubungan, dan ini terkait dengan izin trayek. "Sedangkan calo tiket yang tertangkap basah akan ditangani kepolisian," katanya. Menhub Jusman Safei Djamal mengatakan, seperti dilaporkan Kepala Stasiun Kereta Api Tugu Yogyakarta, stasiun ini telah siap menampung penumpang mudik maupun balik lebaran. Stasiun Tugu biasanya ramai saat arus balik lebaran. "Bahkan katanya tiket untuk keberangkatan dari Yogyakarta pada 8 Oktober sudah habis dipesan, dan ini khusus kelas eksekutif dan bisnis," katanya. Harga tiket kelas eksekutif menerapkan batas atas, sedangkan tiket kelas ekonomi harganya tetap seperti biasanya. Kemudian mengenai perlintasan kereta api yang tidak ada palang pintunya dan tidak dijaga petugas, kata menteri pihak PT KA akan bekerjasama dengan warga masyarakat untuk menjaga perlintasan tersebut. "Untuk itu, pihaknya akan menurunkan penjaga tambahan terutama di tempat rawan kecelakaan," katanya. Ia menyebutkan jumlah tenaga tambahan dari PT KA sekitar 600 orang. Sedangkan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang, PT KA akan mengoperasikan kereta api komunitas (kereta api tanpa tempat duduk). "Namun, naik kereta api ini lebih nyaman dibanding kereta api Sapu Jagat, dan kereta api komunitas dilengkapi toilet," katanya. Menhub seusai melakukan kunjungan kerja di Yogyakarta, pada Senin siang dengan menumpang kereta api luar biasa (KLB) menuju Purwokerto (Jawa Tengah) untuk kunjungan yang sama.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008