Benghazi (ANTARA) - Otoritas di bandara Misrata Libya pada Minggu (17/11) menyita sebuah pesawat milik Libyan Airlines yang beroperasi dari Benghazi di timur negara tersebut, menurut pengelola maskapai Benghazi.

Otoritas Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) dukungan Perserikatan Bangsa-Bangsa Misrata dan Tripoli belum dapat dihubungi untuk berkomentar mengenai kabar penyitaan tersebut.

Pesawat itu ditahan di kota Misrata, sebelah timur Ibu Kota Libya, Tripoli, setelah terbang ke wilayah tersebut dari bandara Benina Benghazi untuk menjalani pemeliharaan.

Juru bicara maskapai Benghazi, Ezzedine al-Mashnoun, mengatakan bahwa satu-satunya pesawat yang dioperasikan oleh Libyan Airlines milik Pemerintah Benghazi disita selama menjalani pemeliharaan.

Menurutnya, insiden tersebut berdampak serius terhadap jadwal penerbangan. Pesawat tersebut melayani tiga penerbangan tujuan internasional setiap harinya.

"Masalahnya ditangani oleh para teknisi perusahaan tersebut di bandara Misrata dan setelah bersiap lepas landas, pesawat itu dihentikan oleh Hussain Ballaou, asisten manajer bandara Misrata," kata maskapai melalui pernyataan di Facebook.

Juru bicara pemerintah Libya yang berbasis di timur menyebutkan pihak Libya timur memberikan otoritas bandara Misrata beberapa jam untuk mengembalikan pesawat tersebut atau "mereka harus bertanggung jawab atas langkah peningkatan lainnya di wilayah udara mereka."

Libya terbagi menjadi kubu-kubu saingan yang berbasis di Tripoli dan wilayah timur sejak 2014 akibat perpecahan ketika Muammar Gaddafi digulingkan melalui perlawanan dukungan NATO tiga tahun sebelumnya.

Sumber: Reuters

Baca juga: AS minta LNA Haftar berhenti menyerang Tripoli

Baca juga: Serangan udara AS di Libya kembali menelan belasan korban

Baca juga: Serangan udara hantam bandar udara internasional Mitiga, Libya
​​​​​​​

Libya Minta Bantuan Tanggulangi Terorisme

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019